Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pelelangan dini untuk percepatan realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur Tahun Anggaran 2021 sejak Oktober 2020.
Tercatat sebagaimana terekam dalam sistem e-monitoring Kementerian PUPR pada status 31 Maret 2021, pukul 16.00 WIB, paket pekerjaan infrastruktur yang terkontrak sebanyak 5.344 paket senilai Rp 81,4 triliun dari total paket kontraktual TA 2021 sebanyak 7.383 paket senilai Rp 105,28 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan belanja infrastruktur PUPR seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, dan rumah MBR terus dilaksanakan.
Sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi realisasi pelaksanaan kegiatan infrastruktur, Kementerian PUPR telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mempercepat realisasi anggaran. Salah satunya, dengan memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target, tepat sasaran, dan memperhatikan batas waktu.
Untuk infrastruktur Bidang Sumber Daya Air total paket terkontrak sebanyak 1.525 paket dari total paket kontraktual TA 2021. Selanjutnya untuk infrastruktur peningkatan kualitas jalan dan jembatan paket terkontrak sebanyak 1.949 paket dari total kontraktual sebanyak 2.593 paket.
Kemudian paket terkontrak infrastruktur permukiman sebanyak 786 paket dari total kontraktual sebanyak 1.319 paket. Terakhir di Bidang Perumahan paket terkontrak sebanyak 333 paket dari total paket kontraktual TA 2021 sebanyak 606 paket.