Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
10 February 2025
Home Berita Kearifan Lokal Subak dari Bali Diperkenalkan di Beijing

Kearifan Lokal Subak dari Bali Diperkenalkan di Beijing

Share

BEIJING, LINTAS – Penetapan Bali sebagai tempat pelaksanaan World Water Forum ke-10 tahun 2024 dipandang sangat tepat. Sebab, di Bali dikenal sebuah kearifan lokal, yakni Sistem Irigasi Subak.

Subak merupakan suatu sistem keswadayaan masyarakat yang berfungsi mengatur pembagian air irigasi pada area persawahan secara adil dan merata.

Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam Sesi Khusus China dalam Kongres Air Dunia/the XVIII World Water Congress di Beijing, China, Selasa (12/9/2023).

“Sistem Subak yang dipraktikkan Indonesia sangat erat kaitannya dengan topik besar ’Water for All: Harmony Between Human and Nature’ yang diangkat dalam 18th World Water Congress,” kata Menteri Basuki dalam siaran pers yang diterima Majalahlintas.com, Selasa.

Basuki mengatakan, Bali adalah sebagai tempat yang tepat untuk World Water Forum ke-10 tahun 2024  sesuai dengan tema Air Untuk Kesejahteraan Bersama (Water for Shared Prosperity).

Tri Hita Karana

Sistem Subak ini, kata Basuki, merupakan manifestasi dari hubungan yang erat yang tidak terpisahkan antara Tuhan, manusia dan alam dalam menghasilkan makanan dan kebutuhan lainnya.

Sistem ini mencerminkan konsep filosofis Tri Hita Karana, yang menyatukan alam roh, dunia manusia, dan alam/lingkungan. 

“Sistem irigasi Bali ini sebagai perwujudan tatanan hukum budaya dengan ciri-ciri, yaitu kemandirian sosial, ketahanan pangan, dan  kekuatan agama dengan tekad dan semangat gotong royong memperoleh air untuk menghasilkan makanan, khususnya beras dan palawija,” kata Basuki.

Diungkapkan Menteri Basuki, Sistem Irigasi Subak di Bali menjadi salah satu destinasi kunjungan lapangan dalam World Water Forum ke-10 di Bali. Saat ini, sistem dan lanskap Subak telah diakui menjadi salah satu Warisan Budaya Dunia dari UNESCO.

“Dengan mengombinasikan proses politik, regional, tematik, dan agenda kunjungan lapangan (site visits), akan memperkuat dan menjadi daya tarik World Water Forum ke-10. Bali juga telah terkenal dan menjadi tempat legendaris sebagai tujuan wisatawan selama beberapa dekade,” kata Basuki.

Persiapan

Dalam kesempatan tersebut, Basuki juga mengingatkan bahwa pada tanggal 12-13 Oktober 2023 akan dilaksanakan Stakeholder Consultation Meeting ke-2 juga di Bali sebagai bagian persiapan dan rangkaian penyelenggaraan World Water Forum ke 10 di Bali tahun 2024 yang akan datang.

Menteri Basuki juga mengundang dan meminta dukungan untuk kegiatan World Water Forum ke-10 di Bali dari para tamu undangan yang hadir pada acara China Spessial Session World Water Congress di Beijing. (HRZ)

Baca Juga: Indonesia Serukan Pemenuhan Air Bersih dan Sanitasi Jadi Agenda Global

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.