Bandung, Lintas – Jalan tol dengan panjang total 2.620 kilometer dapat dioperasikan untuk melayani tradisi arus mudik dan balik pada ldul Fitri 2023. Di antaranya, ruas jalan tol antara Semarang dan Demak diharapkan dapat menjadi pemecah jalur pada Trans Jawa sisi utara.
Demikian diutarakan Kepala Badan Pengatur jalan Tol (BPJT) Prof. Dr. Danang Parikesit dalam Rapat Koordinasi (rakor) Lintas Sektoral di Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3). Rapat tersebut digelar dalam rangka menyambut Idul Fitri 2023.
Terkait kesiapan infrastruktur jalan, BPJT membuat tema keselamatan “Mudik Aman dan Berkesan”. Tema itu berlaku di jalan tol dan non-tol. Agar tema tersebut bisa benar-benar terwujud selama perhelatan lebaran, Danang meminta Korps Lalu Lintas Polri agar tidak ragu-ragu bertindak tegas bila diperlukan.
Dia mencontohkan keberadaan beberapa rest area baru, seperti di ruas pemalang KM 338A dan ruas Jakarta-Cikampek KM 19B. Rest area biasanya menjadi salah satu lokasi yang berpotensi terjadinya antrean kendaraan dan kemacetan.
“(rest area) Ini cukup luas dan mohon nanti dari Korlantas untuk dilihat bagaimana potensinya untuk menahan, terutama di arus balik setelah lebaran,” kata Danang.
Jalan non-tol
Direktur Preservasi Jalan & Jembatan Wilayah I Ir Akhmad Cahyadi M.Eng, Sc turut memaparkan kondisi ruas jalan nasional non-tol sepanjang 47.602,39 Km di seluruh Indonesia dalam kesiapan mendukung arus mudik lebaran.
Di Pulau Jawa, kemantapan jalan nasional telah mencapai 92%. Kondisi jalan tersebut sesuai dengan dilihat dalam peninjauan langsung bersama Korlantas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Namun, di beberapa wilayah masih ada jalan yang belum tersambung.
“Kami siap melayani masyarakat pada kegiatan arus mudik maupun arus balik lebaran 2023. Oleh karena itu kami terus berbenah dengan preservasi jalan sebagai antisipasi. Mudah-mudahan semua ruas jalan nasional bisa kami siapkan dalam kondisi terbaik,” ujar Akhmad.
Transportasi penyeberangan
Selanjutnya, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Pupadewi mengatakan, pada layanan Angkutan Lebaran tahun ini, ASDP siap melayani pemudik. Pelayanan antara lain difokuskan pada delapan lintasan terpantau nasional yang berada di bawah koordinasi 9 kantor cabang ASDP.
ASDP menyiapkan alat produksi pada 8 lintasan terpantau. Yaitu 51 dermaga (42 dermaga ASDP, 2 dermaga UPT, dan 7 dermaga Pelindo), kapal siap operasi 213 unit. Kapal tersebut terdiri dari 50 unit kapal ASDP, 160 unit kapal reguler non ASDP, dan 1 unit kapal Pelni.
“Lintasan paling favorit adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk. Ada juga Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Penajam-Kariangau, Tanjung Api-api-Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, Ajibata-Ambarita, Ciwandan-Bakauheni dan Ciwandan-Panjang. Dua terakhir ini tambahan pelabuhan yang akan dioperasikan dalam mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2023,” ujarnya.
Dalam angkutan lebaran tahun ini, Ira memaparkan ada beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat sebelum mudik dengan kapal penyeberangan.
Pertama, tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Pengguna jasa bisa membeli tiket via Aplikasi Ferizy khususnya di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
“Tiket sudah mulai bisa dipesan sejak H-60 keberangkatan. Ketiga, calon penumpang wajib bertiket setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan,” ucap dia. (PAH)
Baca juga: Puncak Arus Mudik Diprediksi pada H-1, 21 April 2023