JAKARTA, LINTAS – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) yang mengelola 15 bandara di Indonesia, memperketat pengawasan di bandar udara terkait merebaknya virus Mpox (cacar monyet).
Menurut Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, pengetatan ini dilakukan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) atau Public Health Emergency of International Concern.
“Di tengah peningkatan status virus Mpox secara global, 16 bandara internasional InJourney Airports terus meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi potensi penyebaran virus Mpox. Kami memastikan operasional kebandarudaraan serta pelayanan kepada seluruh pengguna jasa bandara tetap terjaga secara optimal,” kata Faik dalam keterangan yang diterima Lintas, Kamis (5/9/2024).
InJourney Airports, yang merupakan bagian dari PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney), bertanggung jawab mengelola PT Angkasa Pura I (AP1) dan PT Angkasa Pura II (AP2).
Bandara-bandara yang dikelola InJourney Airports, seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan lainnya, kini tengah memperketat pengawasan di terminal kedatangan internasional.
Adapun, sebagai langkah antisipasi, thermal scanner dipasang di setiap bandara internasional untuk mendeteksi suhu tubuh para penumpang yang datang. InJourney Airports juga telah berkoordinasi intensif dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) di setiap lokasi.
Faik juga menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa event internasional besar pada September 2024, seperti Indonesia Africa Forum (IAF), Indonesia International Sustainability Forum (IISF), Bali International Airshow, dan kejuaraan dunia MotoGP di Lombok.
Langkah preventif ini dilakukan untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan acara-acara tersebut serta menjaga kesehatan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran virus Mpox di bandara-bandara yang kami kelola,” tutur Faik Fahmi.
Penyakit Menular
Cacar monyet (monkeypox) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari kelompok yang serupa dengan penyakit cacar. Penyakit ini sebenarnya telah ditemukan oleh para ilmuwan sejak tahun 1958.
Cacar monyet sering ditemukan di negara Afrika Tengah dan Afrika Barat, tetapi belakangan ini penyakit ini kembali merebak di beberapa negara di luar Afrika.
Penyakit cacar monyet adalah penyakit menular dan penularan bisa terjadi melalui hewan dan manusia. Penularan tidak hanya terjadi dari primata ke manusia, tetapi juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi.
Cacar monyet merupakan penyakit zoonosis langka yang terjadi akibat infeksi virus Monkeypox. Virus cacar monyet merupakan bagian dari Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Para ilmuwan pertama kali mendeteksi penyakit ini akibat adanya wabah yang berasal dari monyet yang digunakan untuk penelitian. Untuk itu, penyakit ini dikenal sebagai cacar monyet.
Penyakit ini tidak hanya bisa ditularkan melalui monyet. Beberapa hewan pengerat seperti tikus dan tupai juga bisa terinfeksi penyakit ini dan menularkannya kepada manusia. Kondisi cacar ini juga bisa ditularkan dari manusia ke manusia meskipun risikonya cukup kecil. (CHI)
Baca Juga: Cacar Monyet Merebak, Mau ke Luar Negeri Wajib Aktifkan Aplikasi SatuSehat