Magelang, Lintas — Homestay atau sarhunta bermotif batik telah selesai dibangun dan kini mempercantik kawasan pariwisata Candi Borobudur.
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Demi mempercantik kawasan pariwisata itu, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sarana hunian pariwisata (sarhunta) atau yang biasa dikenal dengan homestay di kawasan Wanurejo, Borobudur.
Baca juga: Pemerintah Percantik Candi Borobudur, Bangun Museum sampai Pasar Seni
“Di DPSP Borobudur, Direktorat Jenderal Perumahan membantu melalui pengembangan sarhunta atau homestay. Total yang kita bantu ada 821 unit,” kata Kepala BP2P Jawa III Salahudin Rasyidi dalam keterangan yang didapat MajalahLintas.
“Sebanyak 439 unit rumah tersebar di empat desa, tidak memiliki fungsi usaha tetapi memiliki keseragaman elemen budaya. Sisanya, 382 unit rumah tersebar di 15 desa memiliki fungsi usaha. Mulai dari homestay, kafe, hingga galeri kesenian,” tambah Salahudin.
Program bantuan “bedah rumah” ini mempresentasikan desain rumah adat dan budaya setempat untuk menciptakan suasana yang khas.

Menurut Salahudin, ada motif-motif kearifan lokal seperti batik kawung atau kalpataru, atap tradisional Jawa Kerakyatan dengan Bumbungan Kalpataru yang ditampilkan di sarhunta.
Lalu, teras homestay dihiasi pintu dan jendela dengan motif kawung dan pigura bata ekspose, kamar tidur dengan bata ekspose dan furniture, kamar mandi standar internasional, serta pot dan gentong untuk cuci tangan.
Membantu Ekonomi Masyarakat
Penerima program sarhunta di Borobudur ini dibagi menjadi dua yakni rumah dengan dan tanpa fungsi usaha.
Untuk perbaikan dan pengembangan rumah dengan fungsi usaha, alokasi anggaran sebesar Rp115 juta. Lalu untuk rumah tanpa fungsi usaha Rp35 juta.
Kementerian PUPR juga berkolaborasi dan mendorong peran pemerintah daerah setempat untuk melakukan pendampingan pemanfaatan dan pengelolaan sarhunta dalam pelayanan kepada wisatawan.

Pemerintah daerah juga berperan dalam membantu pendampingan pemasaran (marketing) homestay dan bisnis UMKM melalui media digital.
Juga berkolaborasi dengan BUMDes yang telah ada untuk bekerja sama dengan Balai Ekonomi Desa demi meningkatkan okupansi tamu.
Pengembangan sarhunta di kawasan DPSP Borobudur demi mendukung peningkatan kualitas layanan pariwisata, khususnya dalam penyediaan pondok wisata dan usaha wisata lainnya oleh masyarakat.
Sehingga, dampak ekonominya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal. (EDW)
Baca Juga: Tahun 2024, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Terkoneksi ke Borobudur