Yogyakarta, Lintas – Pengadaan lahan untuk seksi 2, 3, 4, dan 5 ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen diharapkan segera selesai pada 2023 ini. Saat ini, seksi 1 dan 6 sudah dimulai pembangunannya sejak April 2022. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan untuk menambah tim pengadaan lahan.
“Untuk konstruksi, ditargetkan pada tahun 2024 sudah terkoneksi ke Borobudur untuk seksi 1 dan 2. Sedangkan dari arah Bawen ke Ambarawa ditargetkan April 2024 bisa tersambung di seksi 6. Seksi 5 saya minta dipercepat lelangnya di triwulan 3 tahun 2023 ini,” kata Hedy lewat rilis pers yang dikirimkan, Jumat (2/6/2023).
Terkait pembebasan lahan ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meresmikan Jembatan Kretek 2 di Bantul, mengatakan, pengadaan lahan dilakukan paralel.
“Pengerjaan pembebasan lahan harus dilaksanakan secara paralel, jangan sekuensial. Satu tim menyelesaikan pengadaan lahan di satu seksi/segmen baru lanjut ke seksi selanjutnya. Tahun ini, saya target pembebasan lahan di seksi 2, 3, 4, dan 5 selesai,” kata Menteri Basuki.
Konektivitas DIY-Jawa Tengah
Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 76 kilometer merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Dimulai pembangunannya pada awal 2022, jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas antara DIY dan Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB). A. J. Dwi Winarsa mengatakan, untuk konstruksi seksi 1 sudah dimulai sejak April tahun 2022 dengan progres saat ini 28% dan seksi 6 telah dimulai konstruksinya pada Februari 2023. “Seksi 1 target bisa fungsional pada April 2024. Seksi 6 ditargetkan rampung pada November 2024. Namun, diusahakan dapat fungsional juga pada April 2024,” kata Dwi.
Jalan tol Yogya-Bawen terdiri dari 6 seksi, yaitu Seksi 1 Sleman-Banyurejo (8,25 km). Adapun Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 km). Sementara Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 km). Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 km).
Seperti biasa, Basuki selalu mengingatkan kontraktor dan konsultan pengawas untuk memperhatikan kualitas dan estetika dalam pembangunan jalan tol ini. “Khusus untuk desain jembatan harus diserahkan ke arsitek/seniman sehingga ada sentuhan seni dan arsitekturnya,” kata Basuki. (HRZ)