JAKARTA, LINTAS – Pertemuan penting antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan digelar akhir Mei ini di Candi Borobudur.
Untuk menyambut momentum bersejarah ini, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan seluruh infrastruktur di kawasan candi warisan dunia tersebut dalam kondisi siap dan berfungsi baik.
“Saya sudah cek langsung, dan semua infrastruktur di kawasan Borobudur masih berfungsi dengan baik,” ungkap Menteri PUPR Dody Hanggodo saat dikonfirmasi media pada akhir pekan ini.
Menteri Dody menyebut bahwa kunjungan dua kepala negara ini bukan hanya simbol kerja sama bilateral, tapi juga momen untuk memperlihatkan keandalan fasilitas pariwisata dan infrastruktur Indonesia di mata dunia.
“Pengelola kawasan juga sudah siapkan berbagai elemen seperti layoff kecil di puncak. Bahkan saya sendiri tidak boleh masuk, karena sedang disiapkan secara khusus. Ada juga dekorasi seperti umbul-umbul yang dipasang,” jelasnya.
Meski sebagian besar kawasan dalam pengelolaan instansi lain, Kementerian PUPR siap turun tangan jika dibutuhkan. “Kalau area dalam candi itu bukan kami yang tangani. Tapi kalau diminta mendukung, tentu kami siap,” tambahnya.
Prabowo Ingin Tunjukkan Kualitas Budaya Indonesia
Kunjungan Presiden Macron ke Borobudur dipandang sebagai bagian dari diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis. Meski belum ada informasi detail mengenai agenda pembicaraan kedua presiden, Dody menyebut bahwa Presiden Prabowo memiliki niat kuat memperkenalkan warisan budaya Indonesia.
“Saya dengar Pak Presiden ingin menunjukkan kualitas budaya Indonesia yang tinggi lewat Candi Borobudur. Tapi soal apa yang dibahas nanti, saya tidak tahu pasti,” kata Dody.
Diketahui, Emmanuel Macron akan memulai rangkaian lawatan ke kawasan Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengaruh Prancis di kawasan. Macron juga ingin membuktikan bahwa Prancis adalah mitra yang dapat diandalkan tanpa embel-embel syarat politik tertentu. (GIT)