Saat Presiden Jokowi berkunjung di berbagai tempat, seperti biasa, selalu menghadirkan pemandangan antusias warga yang begitu besar. Masyarakat dari segala usia tumpah ruah bersesakkan, hanya sekadar bersalaman atau melihat dari dekat dengan orang nomor satu di Indonesia itu, Presiden Joko Widodo.
Hal yang sama terlihat pada kunjungan Presiden ke Sleman, Yogyakarta, saat meresmikan Pasar Induk Godean, Rabu (28/8/2024).
Antusias masyarakat yang begitu besar tersebut terlihat pada video di kanal Youtube Sekretariat Presiden. Saat itu, masyarakat pun mengungkap harapan.
“Kami berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah membangun Pasar Godean menjadi megah. Kami berharap pasar megah ini juga memberi rezeki yang lebih baik,” begitu kata Hari, seorang Ibu yang ditampilkan dalam video tersebut.
Sebanyak 1.837 pedagang–yang sebelumnya menempati Pasar Relokasi di Dusun Berjo, Kalurahan Sidoluhur–kini Kembali dan mulai berjualan di Pasar Godean.
Pasar Godean–yang dibangun pada 1980 dan pernah diperbaiki pada 1994–direvitalisasi total pada masa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kepada wartawan, dengan senyum khasnya, Jokowi membeberkan bahwa pasar itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 89 miliar. Ia tak lupa menitipkan pesan, “Nyuwun tulung dirawat, dijaga kebersihannya. Melayani pembeli dengan baik, pakai senyum,” kata Jokowi.
Dengan wajah baru Pasar Induk Godean, perekonomian di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan bergulir dan terus bergerak hingga masyarakat, baik pembeli maupun pedagang di pasar tiga lantai tersebut, makin sejahtera.
Harapan Baru
Saat peresmian yang ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi, hadir juga Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Diana tak lupa juga menyampaikan harapan agar Pasar Induk Godean ini bisa dijadikan percontohan untuk gedung hijau (green building) di Kabupaten Sleman.
“Saya berharap pasar ini dapat dikelola dengan baik oleh Kabupaten Sleman, mudah2an bisa bermanfaat untuk masyarakat,” kata Diana.
Konsep bangunan hijau yang diterapkan pada Pasar Godean
adalah sama halnya dengan yang diterapkan Kementerian PUPR di Pasar Pon Trenggalek dan Pasar Legi Ponorogo, Jawa Timur.
Gedung hijau menggunakan material yang ada eco labelling, seperti halnya cat, semen, hingga plafon, sehingga mengurangi emisi karbon dari bangunan pasar.
Begitu juga dalam hal penggunaan energi dari sisi pencahayaan dan penghawaan pengondisian udara ini tercapai dengan alami, bukan buatan, sehingga hebat energi.
Konsep hijau juga terlihat pada pengelolaan sampah yang dibuat sedemikian rupa sehingga lingkungan tetap terjaga dari limbah sampah plastik dan bahan berbahaya lainnya.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengingatkan bahwa pasar dengan konsep bangunan hijau ini akan menghemat biaya operasional yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
“Karena hemat energi dan sebagainya. Sustainability dan pemeliharaannya juga jauh lebih baik,” tuturnya seperti dikutip Kompas.com (27/10/2021).
Pasar Godean yang dibangun di atas lahan seluas 12.359 meter persegi itu kini menjadi ikon di Sleman. Apalagi dengan dipertahankannya makam tua Mbah Jembrak yang bisa menjadi tempat wisata religi.
Pasar Godean dengan wajah baru mengiringi transisi pemerintahan wajah baru per 20 Oktober 2024.
Masyarakat Godean, DIY, semringah menyambut sekaligus melepas kepergian Presiden Joko Widodo seraya berharap lewat pemerintahan baru Indonesia Maju. (HRZ)
Baca Juga: Turba, Efek Jokowi, dan Standar Tinggi Pak Basuki