JAKARTA, LINTAS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memberikan penjelasan terkait kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol era mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebanyak 28 proyek tol tidak dimasukkan dalam daftar indikatif PSN pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Sekretaris Jenderal Kementerian PU, M. Zainal Fattah, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi mengenai pencabutan PSN jalan tol tersebut.
“Saat ini kami sedang melakukan sinkronisasi, mengingat ada PSN yang tercantum dalam RPJMN, sementara di sisi lain ada yang berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian,” jelasnya Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Zainal menambahkan bahwa keputusan akhir mengenai kelanjutan PSN jalan tol ini akan ditentukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Keputusan akhir masih dalam tahap pembahasan oleh Bappenas dan Kemenko Perekonomian. Kami di Kementerian PU hanya bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029, beberapa proyek tol yang masuk dalam daftar PSN era Presiden Prabowo Subianto antara lain:
- Tol Serang-Panimbang
- Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi)
- Tol Akses Pelabuhan Patimban
- Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS)
Namun, dalam daftar Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2024, sebanyak 28 proyek tol era Jokowi tidak dimasukkan dalam RPJMN 2025-2029.
Daftar PSN Jalan Tol Era Jokowi yang Tidak Masuk RPJMN 2025-2029:
- Jalan Tol Bogor Ring Road (termasuk Caringin – Salabenda)
- Tebing Tinggi – Pematang Siantar – Parapat – Tarutung – Sibolga
- Ngawi – Kertosono – Kediri (terutama ruas Kertosono – Kediri)
- Ciawi – Sukabumi – Ciranjang – Padalarang
- Depok – Antasari (termasuk Bojonggede – Salabenda)
- Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
- Serpong – Balaraja
- Semanan – Sunter
- Sunter – Pulo Gebang
- Duri Pulo – Kampung Melayu
- Kemayoran – Kampung Melayu
- Ulujami – Tanah Abang
- Pasar Minggu – Casablanca
- Krian – Legundi – Bunder – Manyar
- Jakarta Cikampek II Selatan
- Solo – Yogyakarta – Kulonprogo
- Semarang – Demak
- Binjai – Langsa
- Bukittinggi – Padang Panjang – Lubuk Alung – Padang
- Pekanbaru – Bangkinang – Payakumbuh – Bukittinggi
- Yogyakarta – Bawen
- Betung (Sp. Sekayu) – Tempino – Jambi
- Jambi – Rengat
- Rengat – Pekanbaru
- Simpang Indralaya – Muara Enim
- Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu
- Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap (Target penyelesaian tahun 2024 ruas Tol Gedebage – Tasikmalaya)
- Gilimanuk – Negara – Pekutatan – Soka – Mengwi
Dengan masih berlangsungnya pembahasan oleh berbagai kementerian terkait, nasib proyek-proyek tersebut akan ditentukan dalam waktu dekat. Keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan infrastruktur jalan tol di Indonesia dalam lima tahun ke depan. (GIT)
1 comment
Apakah jika tidak masuk dalam RPJM, berati tuas tsbt tidak dilanjutkan?