JAKARTA, LINTAS — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan aman dan terkendali, meski Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur mengalami erupsi pada Jumat (10/10/2025) dini hari. Letusan tercatat setinggi 600 meter dengan amplitudo 10,5 milimeter dan durasi 140 detik.
Sebagai operator transportasi laut yang memegang peran strategis dalam konektivitas antarpulau, ASDP menegaskan kesiapsiagaannya menjaga kelancaran mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, terutama di jalur-jalur vital kawasan timur Indonesia.
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan seluruh cabang operasional di kawasan NTT, termasuk Kupang dan Labuan Bajo, tetap beroperasi normal dengan pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca laut.
“ASDP siap siaga memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman dan efisien. Dalam situasi bencana sekalipun, kami berkomitmen menjaga konektivitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Heru dari keterangannya kutip Jumat (10/10/2025).
Pergerakan Logistik
Salah satu rute yang menjadi perhatian utama adalah Lintasan Labuan Bajo–Sape (NTB). Jalur ini merupakan simpul penting bagi pergerakan logistik dan mobilitas masyarakat antarprovinsi, sekaligus menjadi alternatif utama bila jalur penyeberangan di wilayah timur Flores terdampak aktivitas vulkanik.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menuturkan, lintasan Labuan Bajo–Sape tetap beroperasi setiap hari dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WITA, menggunakan KMP Cakalang dan KMP Cucut.
“Kami terus memantau arah sebaran abu vulkanik dan kondisi cuaca laut, serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar seluruh aktivitas penyeberangan berlangsung aman dan tepat waktu,” jelas Shelvy.
Data ASDP mencatat, sepanjang Januari–September 2025, lintasan Labuan Bajo–Sape telah mengangkut 24.964 penumpang dan 11.555 kendaraan. Dari jumlah tersebut, kendaraan roda dua mendominasi dengan 5.482 unit, diikuti mobil pribadi sebanyak 2.968 unit.
Angka ini menunjukkan peran vital lintasan tersebut dalam mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata di kawasan timur Indonesia.
ASDP Terus Berkoordinasi
Selain Labuan Bajo–Sape, ASDP juga mengoperasikan rute strategis lain dari Pelabuhan Labuan Bajo, yaitu Labuan Bajo–Waingapu, Labuan Bajo–Pulau Rinca, dan Labuan Bajo–Jampea. Keberlanjutan layanan ini memperkuat peran ASDP dalam menjaga stabilitas arus penumpang dan logistik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya.
ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, dan otoritas pelabuhan setempat untuk memastikan kesiapan kapal dan keamanan navigasi laut di seluruh lintasan. Perusahaan juga menyiapkan skenario pengalihan rute bila diperlukan agar penyaluran logistik dan mobilitas masyarakat tetap berjalan lancar.
Baca Juga: KAI Bangun Fasilitas B40 di Lima Lokasi untuk Dukung Energi Bersih
“Kami berharap situasi di wilayah Flores Timur segera pulih. ASDP akan terus hadir memberikan pelayanan terbaik dan menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas Indonesia, terutama di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang andal,” tambah Shelvy. (CHI)





