JAKARTA, LINTAS – Guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta api selama periode Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama stakeholder perkeretaapian melaksanakan inspeksi menggunakan kereta api inspeksi (KAIS) pada Selasa hingga Kamis (10-12/12/2024).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa kesiapan operasional KAI meliputi berbagai aspek, mulai dari jalur rel, fasilitas stasiun, hingga sarana dan prasarana pendukung.
“Kami terus berkomitmen meningkatkan standar keselamatan demi memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Berdasarkan evaluasi terbaru pada Desember 2024, tingkat kematangan budaya keselamatan KAI kini berada pada level Proaktif. Ini adalah pencapaian yang mencerminkan sinergi luar biasa dari seluruh insan KAI,” ujar Didiek.
Inspeksi ini mencakup jalur utara dan selatan Pulau Jawa. Jalur utara dimulai dari Stasiun Gambir di Jakarta, melintasi Cirebon, Semarang Tawang, Surabaya Pasar Turi, hingga berakhir di Ketapang.
Perjalanan juga mencakup wilayah Jember sebelum kembali ke Surabaya melalui Stasiun Gubeng. Sementara itu, inspeksi jalur selatan dimulai dari Stasiun Gambir menuju Bandung, dilanjutkan ke Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Malang, sebelum mencapai Surabaya melalui Stasiun Gubeng.
Kereta inspeksi ini dirancang khusus dengan teknologi canggih, seperti ruang observasi kaca panorama, perangkat komunikasi real-time, dan sistem pemantauan jalur.
Fasilitas ini memungkinkan tim inspeksi yang terdiri dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan jajaran KAI untuk mengevaluasi kondisi jalur serta fasilitas pendukung secara langsung.
Kereta Tambahan
Dalam menghadapi musim hujan yang bersamaan dengan periode Nataru, KAI telah menyiapkan 777 tenaga tambahan, termasuk Penjaga Jalan Lintas (PJL), Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), dan Petugas Dapsus.
Selain itu, strategi AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga diterapkan dengan menempatkan material darurat di berbagai titik strategis untuk mempercepat perbaikan jalur jika terjadi gangguan.
“Kegiatan inspeksi ini adalah langkah preventif untuk memetakan potensi tantangan di lapangan serta memastikan kesiapan total dari aspek operasional hingga pelayanan,” tambah Didiek.