JAKARTA, LINTAS – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan dukungan penuh terhadap pembangunan exit tol sementara di Jalan Tol Cipali KM 87+950 guna mendukung Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian PU, Senin (24/3/2025). Dody menekankan pentingnya infrastruktur strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
“Kami siap mendukung pembangunan exit tol ini dan terbuka untuk diskusi lebih lanjut terkait regulasi. Yang terpenting adalah niat bersama untuk kemajuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
Direktur Jalan Bebas Hambatan Wilan Oktavian memaparkan hasil kajian awal sejak 6 Februari terkait usulan exit tol tersebut. Berdasarkan kajian, jarak antara Interchange KM 87+950 dengan Junction Cipeundeuy di KM 89+475 hanya sekitar 1,525 km, yang belum memenuhi persyaratan dalam PP 23/2024 jika Junction Cipeundeuy mulai beroperasi. Oleh karena itu, exit tol Cipali KM 87+950 direkomendasikan sebagai akses sementara.
Wilan juga memberikan update mengenai pembangunan akses tol Patimban sepanjang 37 km, yang terdiri dari 14 km didanai oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan 23 km melalui APBN.
“Target operasional segmen APBN adalah kuartal III 2026, sementara segmen BUJT pada kuartal IV 2026,” jelasnya.

Sementara itu Dedi menyoroti pentingnya konektivitas bagi investasi dan perekrutan tenaga kerja di kawasan industri.
“Kami tengah menyiapkan perekrutan 18.000 tenaga kerja untuk pabrik BYD, salah satu tenant utama di Subang Smartpolitan. Exit tol Cipali KM 87+950 adalah solusi terbaik untuk akses ke kawasan ini,” katanya.
Dedi juga mengapresiasi dukungan Menteri PU dalam percepatan pembangunan pintu tol sementara ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian PU yang membantu kelancaran mobilitas industri dan tenaga kerja di Subang Smartpolitan,” tambahnya.
Dalam pertemuan ini, Menteri Dody didampingi oleh Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Rachman Arief Dienaputra, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Miftachul Munir, serta Staf Khusus Menteri Bidang Dukungan Kebijakan dan Kelembagaan Syamsul Bachri Yusuf. (*/CHI)