HUMBAHAS, LINTAS — Dukungan penuh diberikan Kementerian PUPR untuk pengembangan infrastruktur Food Estate Humbahas sebagai calon lumbung pangan nasional.
Food estate ini terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara (Sumut) sebagai program Kementerian Pertanian.
Salah satu dukungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yakni penyediaan air baku.
“Dukungan penyediaan air baku untuk pertanian hortikultura dengan target awal seluas 1.000 hektare (ha),” kata Kasubdit Air Tanah dan Air Baku Wilayah 1 Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Costandji Nait saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) anggota Komisi II DPD RI meninjau pembangunan Food Estate Humbahas, Senin (4/9/2023), seperti dilansir web Kementerian PUPR.

Dukungan berikutnya diberikan di bidang sumber daya air (SDA) oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II untuk Tahun Anggaran (TA) 2020-2023 dengan anggaran Rp144,4 miliar.
Baca juga: Menteri Basuki: Infrastruktur Pendukung Lumbung Pangan Terus Dibangun
Anggaran itu digunakan untuk pembangunan jaringan perpipaan air baku. Dan anggaran Rp7,5 miliar untuk pembangunan penyediaan air baku Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Pollung sebagai pusat riset untuk menghasilkan bibit komoditi pangan unggul.
BBPJN dan BPPW
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara juga memberi dukungan berupa konektivitas menuju kawasan Food Estate Humbahas (TA 2020-2021) melalui jalan akses sepanjang 8,59 km.
Lalu, pembangunan jalan akses TSTH2 sepanjang 8,60 km, dan dua buah jembatan (Jembatan Aek Nauli I dan Parsingguran) masing-masing sepanjang 25 meter. Dilanjutkan pada TA 2021-2022 berupa pembangunan jalan akses sepanjang 5,70 km ke kawasan TSTH2 Pollung.
Berikutnya, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara juga mendukung pengembangan Food Estate Humbahas melalui Pembangunan Fasilitas Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Pollung.
TSTH2 ini dikerjakan melalui APBN TA 2021-2023 dengan nilai kontrak Rp90,4 miliar oleh kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero).

Pekerjaannya meliputi Gedung Riset Pertanian, Gedung Riset Herbal I, Smart Green House, Screen House, Gedung Rumah Kontrol Pertanian, Gedung Mess Karyawan, Gedung Utilitas Riset, Gardu Listrik, Lab. IPA, Reservoir, Rumah Jaga, Infrastruktur Kawasan, Pagar Keliling, dan Sebagian Vegetasi pada Kawasan TSTH2.
Pimpinan Komisi II DPD RI Abdullah Puteh menyebut kunker ke Food Estate Humbahas untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang Undang Nomor 18 tentang Pangan. “Diharapkan peran Food Estate menjadi solusi untuk ketahanan pangan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor mengapresiasi upaya pemerintah pusat menggulirkan program food estate hasil kerja sama berbagai pihak dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Kehadiran program ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan penghasilan para petani. Sebab, sejumlah lahan yang tadinya tidak produktif sekarang sudah bisa dimanfaatkan,” ujar Bupati Humbahas.
Salah satu petani Humbahas, Parulian, mengatakan sejak proyek ini dibuka pada 2020 lalu, banyak manfaat yang dirasakan.
Petani mendapatkan kemudahan mengelola lahan untuk menanam sejumlah komoditas yang dicari pasar. “Kami punya lahan budidaya. Bisa tanam buncis, kentang, bawang. Jalannya juga dibaguskan. Irigasinya juga dibuatkan,” ungkap Parulian. (EDW)
Baca Juga: Pusat Riset Pangan di Humbang Hasundutan Dukung Ketahanan Pangan Nasional