JAKARTA, LINTAS – Rencana implementasi sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi-Lane Free Flow (MLFF) di Indonesia kembali menjadi sorotan.
Anggota Komisi V DPR Andi Iwan Darmawan Aras mempertanyakan kelanjutan proyek tersebut, khususnya terkait kerja sama dengan Hungaria yang dinilai berjalan tidak lancar.
“Saya khawatir proyek ini akan mangkrak,” tegas Andi dalam rapat dengar pendapat di Senayan, Kamis (23/1/2025).
Politisi Gerindra ini menyarankan agar pemerintah mengambil alih proyek tersebut mengingat investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Namun, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo membantah usulan tersebut. Menurutnya, kontrak dengan pihak Hungaria sudah terlanjur ditandatangani.
“Selain itu, kita sudah berkomitmen,” tegas Dody.
Terancam Melayang
Meski menghadapi sejumlah kendala, baik pemerintah maupun pihak kontraktor, di sisi lain PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), masih optimistis sistem tol nirsentuh dapat diterapkan pada kuartal I-2025.
Namun, dengan adanya perbedaan pandangan antara DPR dan pemerintah, target tersebut terancam molor.
“Kami sudah siap dari sisi teknologi,” ujar Presiden Direktur RITS, Attila Keszeg.
Namun, ia mengakui bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada dukungan seluruh pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat.
Andi Iwan Darmawan Aras mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek tol nirsentuh.
“Kita perlu memastikan bahwa proyek ini benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Politisi senior ini juga meminta pemerintah untuk transparan dalam pengelolaan anggaran proyek tersebut.
“Jangan sampai ada penyelewengan anggaran,” tuturnya. (GIT)
Baca Juga: Bayar Tiket MRT Jakarta Sudah Bisa Pakai GoPay