Bali, Lintas – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Angkutan Udara, menggelar Rapat Koordinasi I Angkutan Udara Perintis Tahun Anggaran 2023, Senin (15/5/2023) di Denpasar, Bali. Rakor ini turut membahas upaya meningkatkan kualitas pelayanan angkutan udara perintis di daerah terpencil, terdepan, tertinggal, dan perbatasan (3TP).
Penyelenggaraan angkutan udara perintis merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam melayani daerah 3TP atau daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain.
Direktur Angkutan Udara Putu Eka Cahyadhi, dalam sambutannya, menyampaikan, kegiatan angkutan udara perintis turut mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah di 3TP. Selain itu, juga mewujudkan stabilitas, pertahanan, dan keamanan serta mengatasi disparitas harga di wilayah 3TP.
“Untuk meningkatkan kualitas pelayanan angkutan udara perintis tersebut diperlukan komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak terkait. Para pihak itu seperti pemerintah daerah, penyelenggara bandara, dan operator penerbangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Pembahasan lain dalam rapat koordinasi tersebut antara lain terkait evaluasi penyelenggaraan angkutan udara perintis. Lalu, subsidi angkutan udara perintis dan kargo TA 2022 dengan sebaran 21 korwil. Itu terbagi menjadi 228 rute perintis penumpang, 41 rute perintis kargo, dan satu rute udara kargo.
Selain itu, juga dibahas pelaksanaan angkutan perintis dan subsidi angkutan udara kargo tahun 2023. Jumlah sebarannya meliputi 21 korwil, 220 rute perintis penumpang, 40 rute perintis kargo, dan satu rute udara kargo.
Selain itu, dibahas juga usulan rute dan program kegiatan angkutan udara perintis penumpang dan angkutan udara kargo tahun 2024.
“Pada rakor ini, kita juga mendengarkan masukan dan usulan dari pemerintah daerah. Sekaligus penyelenggara bandara dan operator penerbangan untuk usulan program angkutan udara perintis tahun anggaran 2024. Harapannya, semoga program ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi saudara-saudara kita di 3TP,” ungkap Putu.
Anggaran Rp 500 Miliar
“Untuk evaluasi pelaksanaan angkutan udara perintis sesuai DIPA TA 2022, sebanyak Rp 550 miliar telah dialokasikan untuk anggaran angkutan udara perintis penumpang. Itu termasuk anggaran angkutan bahan bakar minyak (BBM), frekuensi penerbangan perintis, penumpang penerbangan perintis, dan anggaran angkutan udara perintis kargo, anggaran angkutan BBM perintis kargo, dan anggaran subsidi angkutan udara kargo. Semua telah berjalan dengan baik dan lancar,” kata Putu.
Adapun operator penerbangan perintis dan subsidi angkutan udara kargo TA 2022 yang melayani adalah PT ASI Pudjiastuti Aviation, PT Marta Buana Abadi, PT Asian One Air. Selanjutnya PT Trigana Air Services, PT Semuwa Aviasi, PT Reven Global Air Transport, PT Mega Basana Nusantara, dan CV Cadik Nusantara.
“Untuk TA 2022, kami telah berhasil menghubungkan sebanyak 153 bandara dan 58 lapangan terbang serta menghubungkan 26 provinsi dan 102 kabupaten/kota. Kami juga telah mengangkut kurang lebih 294.964 penumpang dan kurang lebih 5.805 ton kargo,” lanjut Putu.
Untuk TA 2023, Putu menambahkan, total DIPA mencapai Rp 500 miliar. Anggaran itu dialokasikan untuk angkutan perintis penumpang, BBM penumpang. Termasuk angkutan udara perintis kargo, BBM angkutan udara perintis kargo, dan subsidi angkutan kargo.
“Pelaksanaan kegiatan angkutan udara perintis 2023 telah menghubungkan sebanyak 152 bandara dan 56 lapangan terbang (lapter). Juga telah menghubungkan 26 provinsi, 100 kabupaten/kota, dan mengangkut sebanyak kurang lebih 62.341 penumpang. Sekitar1.078 ton kargo telah diangkuta berdasarkan data hingga April 2023,” tambahnya.
Dengan lancarnya penyelenggaraan angkutan udara perintis dari tahun ke tahun, perlu terus peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan. Hal itu meskipun di tengah keterbatasan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara/APBN. (BAS)
