JAKARTA, LINTAS – Setelah menyelesaikan 7 pos lintas batas negara (PLBN) pada Tahap I, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR menyelesaikan 6 PLBN.
Dikutip dari rilis pers Kementerian PUPR, Selasa (16/1/2024), keenam PLBN yang dibangun pada Tahap II, yakni PLBN Terpadu Sota di Kabupaten Merauke Papua. Lalu PLBN Terpadu Serasan Kabupaten Natuna Kepulauan Riau. PLBN Terpadu Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Sei Pancang Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Napan Kabupaten Timor Tengah Utara NTT, dan PLBN Terpadu Yetetkun Kabupaten Boeven Digoel Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan PLBN ini tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sebagai bangsa besar, tetapi yang terpenting adalah fungsi pertahanan keamanan dan sekaligus sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan Indonesia.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk. Namun, menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Basuki.
Salah satu PLBN yang telah rampung dan beroperasi sejak Juli 2023 adalah PLBN Jagoi Babang. PLBN ini mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat di perbatasan.
“Pergerakan ekspor di sini sangat berkembang. Kami buka Juli 2023 itu ekspornya sekitar Rp 3 miliar-Rp 4 miliar. Pada Agustus Rp 5 miliar, dan bulan September Rp 6 miliar,” kata Misdo Jerry Purba salah satu pengelola PLBN Jagoi.
PLBN Jagoi Babang
Pertumbuhan tersebut, tambah Misdo tidak terlepas dari faktor jarak yang relatif lebih dekat ke Kota Kuching, Serawak, Malaysia. Sebagai perbandingan waktu tempuh dari PLBN Jagoi Babang kurang dari 1 jam, dari Entikong 1,5 jam, Aruk lebih dari 1,5 jam dan dari PLBN Nanga Badau 2,5 jam.
Saat ini mayoritas komoditas yang diekspor ke Malaysia melalui PLBN Jagoi Babang adalah hasil pertanian, seperti sayuran seperti petai, kentang dan cabai serta buah-buahan seperti buah naga, semangka dan srikaya.
Salah seorang pedagang hasil sayuran Lihong mengatakan bahwa hasil pertanian berupa sayuran yang dikirim berasal dari Kabupaten Sambas, Kalbar dengan nilai sekitar Rp 7 juta per pengiriman. Sementara pedagang lainnya mengatakan bahwa 1 truk buah-buahan bisa bernilai sekitar Rp 10 juga hingga Rp 14 juta.
PLBN Jagoi Babang dibangun pada tahun 2020-2023 di atas lahan 16,4 hektar dengan nilai konstruksi Rp 225,7 miliar dengan lingkup pekerjaan bangunan inti, gudang barang dan transit, mes, Kantor, Wisma Indonesia, Bangunan Tower air, rumah dinas, pos jaga, power house, TPS, pasar perbatasan, gerbang titik nol, dan fasilitas lainnya. (HRZ)
Baca Juga: PLBN Napan, Embrio Pertumbuhan Perbatasan Indonesia-Timor Leste