Jakarta – Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk memenuhi kebutuhan air minum masyarakat dan cegah wilayah DKI Jakarta tenggelam.
Sebab salah satu penyebab Jakarta tenggelam adalah penggunaan air tanah yang berlebihan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka pemerintah pusat, melalui lintas kementerian, yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dan Gubernur DKI Jakarta menandatangani kesepakatan pembangunan SPAM.
Sebagai salah satu upaya untuk cegah Jakarta tenggelam, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebut pihaknya akan membangun 3 SPAM yaitu SPAM Regional Jatilujur I, SPAM Regional Karian-Serpong, serta SPAM Regional Djuanda atau Jatilujur II.
Advanced Water Quality Management
“Terbangunnya tiga SPAM Regional itu diharapkan dapat menambah kapasitas suplai air minum Provinsi DKI Jakarta sebesar 9,254 liter,” tutur Basuki dalam keterangan tertulis Senin (1/3/2022).
Basuki berharap Pemprov DKI Jakarta segera menyediakan readiness criteria yang diperlukan untuk mendukung pembangunan SPAM.
Di sisi lain, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD), PAM Jaya sebagai BUMD DKI Jakarta sampai tahun 2030 harus bisa menyediakan suplai tambahan sebanyak 11.150 liter per detik, dan tambahan infrastruktur distribusi mencakup 35 persen pelayanan baru perpipaan.
“Mudah-mudahan pada 2030 semua penduduk di DKI Jakarta bisa kita layani dengan air minum perpipaan. Sehingga harapan kita semua untuk bisa mengendalikan pemanfaatan air tanah bisa kita laksanakan,” kata Menteri Basuki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap target tersebut bisa dicapai.
Ia juga memberikan apresiasinya pada pemerintah pusat yang membantu pembangunan SPAM guna membantu pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat DKI Jakarta.
“Ditandatanganinya MoU ini insyaallah target melayani 100% warga DKI Jakarta dapat tercapai, bahkan bisa lebih awal. Kita tangani bersama-sama ketidaktersediaan air minum perpipaan ini, harapannya land subsidence juga bisa tertangani. Untuk itu izinkan kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR, Kemendagri dan Kemenko Marimves,” ucap Anies. (*)
