Jakarta – Progres pembangunan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat apresiasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai pembangunan bendungan amat rapi.
“Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas hasil kerja dan estetika dalam pembangunan Bendungan Temef,” papar Basuki dalam keterangannya dikutip Senin (3/10/2022).
Salah satu yang mendapat pujian dari Basuki adalah pengamanan, serta penghijauan sekitar Bendungan Temef. Ia pun meminta pembangunan bendungan ini menjadi contoh pembangunan bendungan lain di Tanah Air.
“Saya lihat ini sangat bagus penghijauan di lereng-lereng bendungan dengan menggunakan sprinkler,” ujarnya.
Basuki mendorong agar progres pembangunan yang optimal bisa konsisten berlangsung sampai akhir. Ia mendesak agar lahan sekitar bendungan ditanami beberapa vegetasi untuk menghalau tanah longsor.
“Jangan biarkan tanah yang telah digali atau dikupas, terbuka. Tanami dengan pohon, buah-buahan dan bambu untuk mencegah longsor,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Basuki memberi wejangan pada pegawai muda Kementerian PUPR. Ia berharap pengalaman membantu proses pembangunan Bendungan Temef akan meningkatkan kualitas tenaga kerja muda.
“Pelajari betul proses pembangunan bendungan ini. Bandingkan dengan teori yang didapat selama kuliah, pelajari secara detail. Anda semua harus bisa jadi ahli bendungan,” tandasnya.
Progres pembangunan
Adapun hingga kini progres pembangunan Bendungan Temef NTT telah mencapai 68,49 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II, Feriyanto Pawenrusi menyampaikan bendungan ditargetkan rampung dan diisi pada Agustus 2023.
Sebagai informasi, Bendungan Temef dibangun sejak tahun 2018 dengan biaya senilai Rp 2,7 triliun.
Bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 45,78 juta m3 dan akan mengairi irigasi seluas 4.500 ha, mereduksi banjir 230 m3/dt, serta menyediakan air baku dengan debit 0,13 m3/dt dan menjadi potensi listrik mencapai 1 MW.
Pembangunannya terbagi dalam empat paket. Paket I dikerjakan PT Waskita Karya-PT Bahagia Bangun Nusa, KSO.
Paket II dan Paket III dikerjakan PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari, KSO yang meliputi pekerjaan bangunan pelimpah dan jalan akses.
Kemudian paket 4 oleh PT Waskita Karya-Bahagia-Guntur, KSO meliputi pekerjaan bangunan pengelak, bendungan utama, hidromekanikal dan bangunan fasilitas. (*)
Baca juga:
Bendungan Sadawarna Diisi Oktober, Bermanfaat Kurangi Banjir di Subang
Kapal Tol Laut Bantu Distribusikan Minyak Kemasan ke NTT hingga Papua