JAKARTA, LINTAS — Pemanfaatan Bendungan Pengga di Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dimaksimalkan dengan operasi pemeliharaan optimalisasi dan rehabilitasi (OPOR). Hal ini bertujuan memastikan pasokan air baku di kawasan Sirkuit Mandalika.
Guna menghantarkan air baku ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, termasuk Sirkuit Mandalika, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan intake dengan sistem pompa berkapasitas 150 liter per detik.
Adapun air baku Bendungan Pengga didorong menggunakan dua pompa menuju KEK Mandalika. Pembangunan booster pump ini mengingat elevasi KEK Mandalika lebih tinggi daripada Bendungan Pengga. Selanjutnya air didistribusikan dengan jaringan Pipa HDPE sepanjang 24,150 km yang juga telah selesai dibangun pada 2022. Intake dengan sistem pompa Bendungan Pengga dapat digunakan secara bergiliran selama 24 jam.
Dari rilis pers yang diterima Lintas, Rabu (21/2/2024), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun dengan baik penting dilakukan agar dapat terjaga manfaatnya sehingga nilai aset yang telah terbangun dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Pembangunan bendungan dan embung sebagai tampungan air merupakan salah satu upaya nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change), terutama menghadapi cuaca ekstrem.
“Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change) Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar), baik itu embung dan bendungan. Kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar. Pada musim hujan, mampu menjadi tampungan yang efektif menahan debit banjir,” kata Basuki.
Disebutkan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan Pengga yang telah dibangun sejak tahun 1991-an untuk mendukung kebutuhan air baku di Kawasan KEK Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Kolam Retensi
Bendungan Pengga merupakan bendungan lama bervolume 21 juta meter kubik. Bendungan ini memiliki kapasitas air baku sebesar 1.000 liter per detik yang bersumber dari bendungan lain, yakni Bendungan Batu Jai, yang berasal dari DAS Dodokan. Sebelumnya Bendungan Pengga sudah memberikan manfaat sebagai penyedia air irigasi pertanian dan air baku bagi masyarakat Lombok Tengah.
Selain bendungan sebagai penyuplai air baku, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Ditjen SDA juga menyelesaikan pembangunan kolam retensi sebagai daya dukung pengendalian banjir di dalam ataupun di sekitar Sirkuit MotoGP Mandalika.
Kolam retensi dibangun tidak jauh dari sisi barat sirkuit untuk menampung air, khususnya saat musim hujan dengan kapasitas lebih dari 9.000 meter kubik. Dalam kondisi normal (tidak sedang hujan) kolam seluas 4.680 meter kubik ini menampung air sebesar 4.679 meter kubik. Kolam retensi ini juga didukung dengan dua kolam sedimen dengan kapasitas tampung sebesar 1.586 meter kubik. Apabila kolam sedimen sudah berada pada level maksimal, akan dikeruk dengan alat berat yang telah disiapkan.
Selain kolam retensi, juga dibangun saluran air untuk menuju ke muara yang lokasinya tidak jauh dari sisi sirkuit. Dengan panjang saluran sekitar 162 meter persegi, air hujan akan dialirkan langsung ke arah muara sungai dan tidak menggenangi kawasan sirkuit. Apabila terjadi hujan deras telah disiapkan mobile pump dengan kapasitas 250 liter per detik, untuk menarik air dari kolam retensi langsung dialirkan ke saluran yang tersedia. (HRZ)
Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga