Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 January 2025
Home Berita Bantah Isu Bendungan Ameroro Longsor, Kementerian PUPR: Itu Kesalahan Informasi

Bantah Isu Bendungan Ameroro Longsor, Kementerian PUPR: Itu Kesalahan Informasi

Share

JAKARTA, LINTAS – Pengerjaan fisik sudah mencapai 87,15 persen, Danau Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan segera diresmikan akhir tahun 2023. Adapun isu bendungan longsor dibantah oleh pihak Kementerian PUPR.

Dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/10/2023), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terkait isu Bendungan Ameroro yang disebut longsor tidak benar. Menurut dia, progres Bendungan Ameroro masih sesuai target dan akan segera dilakukan pengisian (impounding).

Bendungan Ameroro Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan diresmikan akhir tahun 2023. | Dok. KemenPUPR

“Jadi bukan bendungannya roboh, tetapi itu bekas galian struktur sebelumnya. Nanti pada akhir November, Bendungan Ameroro akan diisi (impounding), supaya pada Desember bisa diresmikan,” jelas Menteri Basuki.

Lewat siaran pers, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan Ameroro ini bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki.

Dijelaskan Basuki, pihak Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, sebagai pelaksana pembangunan bendungan ini, terus mempercepat pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kesalahan Informasi

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Kementerian PUPR Agus Safari juga membenarkan bahwa isu longsornya Bendungan Ameroro tersebut adalah kesalahan informasi.

“Memang itu bukan longsor, tetapi itu galian dinding kiri struktur spillway. Jadi timbunan tanah yang dianggap longsor tersebut digunakan sebagai metode kerja untuk jalan akses alat berat agar dapat melindungi permukaan beton yang telah ada serta sebagai dudukan alat berat,” jelas Agus.

Agus juga membenarkan bahwa Bendungan Ameroro akan segera melaksanakan impounding. Sebab, saat ini progres fisiknya telah mencapai 87,15 persen.

Pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, terus belanjut. Dalam waktu segera diisi dengan air (impounding). | Dok. KemenPUPR

“Bendungan Ameroro diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan irigasi seluas 3,363 Ha, melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” kata Agus.

Memiliki kapasitas tampungan sebesar 98,81 juta meter kubik, Bendungan Ameroro dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 1,3 MW. Selain itu, Bendungan Ameroro juga menjadi salah satu potensi pariwisata di Kabupaten Konawe karena keindahannya.

Bendungan Ameroro mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 1,6 triliun. Pembangunannya dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya-PT Adhi Karya (KSO). (*/HRZ)

Baca Juga: Pembangunan Hampir Rampung, Bendungan Ameroro Segera Bisa Dinikmati Masyarakat Konawe

Oleh:

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.