JAKARTA, LINTAS – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menginstruksikan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan penumpang penyeberangan Jawa-Bali menjelang pergantian tahun 2025.
Instruksi tersebut disampaikan saat Menhub memantau langsung Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (31/12/2024).
“Bali merupakan salah satu destinasi favorit masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Kami telah mengantisipasi lonjakan penumpang, terutama menjelang malam tahun baru. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama,” ujar Menhub Dudy.
Ia menjelaskan, seluruh operasional di Pelabuhan Ketapang, termasuk kelaikan kapal dan kesiapan kru, telah memenuhi standar keselamatan yang ketat.
Menhub juga menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur serta peningkatan jumlah petugas pengawasan di lapangan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan selama masa libur.
Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, kapasitas Pelabuhan Ketapang telah ditingkatkan. Saat ini, pelabuhan mampu menampung hingga 1.670 kendaraan kecil, naik dari kapasitas sebelumnya sebesar 1.570 kendaraan.
Kapasitas kapal juga mengalami peningkatan signifikan, dari 12.885 unit kendaraan kecil menjadi 15.215 unit kendaraan kecil.
PT ASDP Indonesia Ferry juga telah meningkatkan jumlah CCTV di Pelabuhan Ketapang menjadi 110 unit untuk memantau situasi secara real-time. Pemantauan ini didukung ruang monitoring terpadu yang terkoneksi dengan tiga pelabuhan utama: Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar.
Lonjakan Penumpang
Berdasarkan data PT ASDP, pada H+4 (29 Desember 2024), total penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang tercatat mencapai 37.975 orang, naik 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 34.025 orang.
Jumlah kendaraan roda dua mencapai 4.281 unit (naik 18 persen), sementara kendaraan roda empat tercatat 3.444 unit (turun 5 persen). Secara keseluruhan, total kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa mencapai 9.806 unit, naik 6 persen dibandingkan tahun lalu.
Sebaliknya, arus dari Ketapang ke Gilimanuk menunjukkan penurunan. Total penumpang yang menyeberang pada H+4 tercatat sebanyak 29.025 orang, turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah kendaraan roda dua mencapai 1.850 unit (turun 1 persen), dan kendaraan roda empat tercatat 3.026 unit (turun 12 persen).
Menhub menekankan bahwa lonjakan penumpang selama masa Nataru merupakan tantangan yang terus diantisipasi.
“Kesiapan infrastruktur, peningkatan fasilitas, dan pengawasan yang ketat adalah langkah konkret pemerintah untuk memastikan perjalanan masyarakat berjalan selamat, aman, dan lancar,” tegasnya.
Menhub juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan tiket online guna mempercepat proses penyeberangan dan mengurangi antrean di pelabuhan.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan tiket online yang telah disediakan, karena ini membantu menciptakan perjalanan yang lebih tertib dan efisien,” pungkasnya. (CHI)
Baca Juga: 5 Kebijakan Menteri PKP Maruarar Sirait Dorong Gairah Industri Perumahan Indonesia