JAKARTA, LINTAS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur Regional I diresmikan pada akhir tahun 2024.
Proyek ambisius yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan air bersih di wilayah Jakarta Timur ini semula dijadwalkan rampung pada bulan September 2024. Namun, kini dipastikan akan diresmikan pada akhir tahun ini setelah beberapa tahapan terakhir penyelesaian infrastruktur.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa kapasitas SPAM Jatiluhur Regional I mencapai 4.000 liter per detik, yang akan melayani kebutuhan air minum di kawasan Jakarta bagian timur, serta wilayah sekitarnya seperti Bekasi dan Karawang.
“SPAM Jatiluhur Regional I ini selesai pada 2024 dan kami merencanakan untuk meresmikannya pada akhir tahun ini,” kata Diana dalam konferensi pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Selasa (19/11/2024).
Infrastruktur Pendukung
Meskipun proyek ini sempat menghadapi keterlambatan, Diana memastikan bahwa sebagian besar infrastruktur utama telah selesai, termasuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Bekasi dan Cibeet. Kini, yang perlu diselesaikan adalah pemasangan sambungan rumah (SR) dan pipa-pipa penghubung untuk mendistribusikan air bersih ke konsumen.
SPAM Jatiluhur Regional I akan memberikan suplai air bersih yang sangat dibutuhkan bagi sekitar 380.000 sambungan rumah tangga (SR), yang diperkirakan akan melayani sekitar 1,9 juta jiwa di DKI Jakarta dan wilayah Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, serta Kabupaten Karawang.
Infrastruktur ini dirancang untuk membantu menciptakan kestabilan pasokan air di Jakarta Timur, yang selama ini menghadapi masalah krisis air bersih.
Suplai Air
Salah satu manfaat utama dari proyek ini adalah kemampuannya untuk mengatasi masalah land subsidence atau penurunan permukaan tanah di kawasan Jakarta.
Diana Kusumastuti menambahkan, proyek SPAM Jatiluhur tidak hanya menyediakan pasokan air minum yang lebih baik, tetapi juga mendukung upaya mitigasi dampak penurunan tanah yang disebabkan oleh ekstraksi air tanah secara berlebihan.
Selain itu, pemerintah juga berharap dapat segera memulai Commercial Operation Date (COD) untuk SPAM ini, yang berarti sistem penyediaan air dapat segera digunakan oleh masyarakat.
“Kami harap SPAM ini tidak hanya dapat diresmikan, tetapi juga segera beroperasi penuh untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta Timur dan sekitarnya,” ujar Diana.
Proyek Terintegrasi
SPAM Jatiluhur Regional I merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi krisis air yang kerap melanda Jakarta dan sekitarnya.
Selain proyek ini, pemerintah juga telah menyelesaikan proyek SPAM Regional Karian Serpong, yang turut memberikan kontribusi besar terhadap penyediaan air bersih.
Pembangunan Bendungan Karian, yang telah selesai pada tahun 2024, menjadi sumber utama air baku untuk SPAM Karian Serpong, dengan kapasitas tampungan air mencapai 315 juta meter kubik dan mampu mensuplai air baku hingga 10,6 liter per detik, termasuk untuk kawasan Jakarta Barat.
“Suplai air untuk SPAM ini didukung oleh pembangunan Bendungan Karian yang memiliki kapasitas tampungan besar. Dengan adanya kedua proyek ini, diharapkan krisis air di DKI Jakarta dapat semakin teratasi,” tambah Bob Arthur Lombogia, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, dalam sebuah kesempatan sebelumnya.
Kolaborasi
Proyek SPAM Jatiluhur Regional I dimulai sejak Januari 2022 dan merupakan hasil kerja sama antara konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah dengan masa kerja sama selama 30 tahun.
Pembangunan proyek ini dilaksanakan dalam dua sistem utama: sistem hulu yang melibatkan pembangunan intake, pipa transmisi, dan instalasi pengolahan air, serta sistem hilir yang mencakup pembangunan jaringan distribusi utama hingga titik serah (offtake).
Sebagai bagian dari skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proyek ini mengintegrasikan investasi swasta dengan anggaran pemerintah, menciptakan model pembiayaan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan untuk mendukung penyediaan air bersih di kawasan perkotaan yang padat penduduknya.
Air Bersih di Jakarta
Diana Kusumastuti menegaskan bahwa SPAM Jatiluhur Regional I bukan hanya sekadar solusi jangka pendek untuk mengatasi kekurangan air, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperbaiki tata kelola air di Jakarta.
Dengan tambahan pasokan air sebesar 4.000 liter per detik, proyek ini akan sangat membantu dalam menstabilkan kebutuhan air di wilayah Jakarta Timur yang terus berkembang.
Di sisi lain, proyek ini juga menjadi contoh penting dari sinergi antara sektor publik dan swasta dalam menangani masalah infrastruktur yang berskala besar, sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Kementerian Pekerjaan Umum berharap agar proyek serupa dapat segera diterapkan di wilayah lain yang juga menghadapi masalah kekurangan air bersih.
“Pembangunan infrastruktur air harus menjadi perhatian kita bersama. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk menjaga ketersediaan air bagi generasi mendatang,” tutup Diana. (GIT)