MEDAN, LINTAS – Pembangunan lintas bawah atau Underpass Gatot Subroto—yang tengah berlangsung–akan mengurai kemacetan dan kecelakaan di Kota Medan, terutama di persimpangan ramai yang juga jalur bypass dari Medan ke Binjai.
Hal itu diungkap Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Junaidi saat wawancara dengan Lintas, Rabu (22/11/2023).
“Ada bottle neck karena di situ berada di persimpangan. Apalagi di lokasi tersebut juga ada mal besar, Manhattan Times Square, sehingga hampir setiap hari terjadi kemacetan,” kata Junaidi.
Selain itu, di persimpangan ini juga sering terjadi kecelakaan, terutama pada malam hari, hingga memakan korban jiwa.
“Kendaraan dari Medan ke Binjai atau dari Binjai ke Medan itu sering sekali melewati persimpangan tersebut dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan tidak tanggung-tanggung hampir semua kejadian itu pengendaranya meninggal. Jadi, bukan cuma hanya untuk macet saja, kehadiran jalan lintas bawah ini dimaksudkan juga untuk menekan angka kecelakaan,” ujarnya.

Indah dan Rindang
Junaidi menjelaskan, sebenarnya pembangunan underpass Gatot Subroto sudah lama direncanakan. Akan tetapi, baru bisa terwujud pada tahun 2023 ini.
“Awalnya memang didesain awal bukan underpass (lintas bawah), tetapi lintas atas (flyover). Namun, dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lokasi mal dan di tengah perkotaan sehingga kami putuskan menggunakan underpass,” katanya.
Pembangunan underpass Gatot Subroto dimulai (groundbreaking) pada 31 Oktober tahun 2023 dan direncanakan selesai pada Oktober 2024.
Pada pembangunan underpass ini, kata Junaidi, juga akan dilaksanakan pekerjaan beautifikasi dengan membuat taman hijau. Di sekitar lokasi akan ditanami dengan berbagai pohon cantik sehingga terlihat indah dan rindang.
Pada saat acara groundbreaking, Junaidi juga mengatakan akan menghias lokasi underpass itu dengan ornamen-ornamen khas kebudayaan lokal Medan.

“Jadi, tidak hanya mengatasi kemacetan, tetapi keindahan juga kami prioritaskan,” kata Junaidi, mantan Kepala BPJN Kalimantan Timur itu.
Terkait pembebasan lahan, kata Junaidi, sudah hampir rampung. “Sekitar 30 persen masih dalam proses pembebasan. Sementara 10 persen dalam proses konsinyasi. Jadi, uang ganti ruginya kami serahkan ke pengadilan,” katanya. (HRZ/PAH)
Baca Juga: Underpass Gatot Subroto di Medan Mulai Dikerjakan
1 comment
Mantap…
Luar biasa ya.. Smg berjalan dgn baik..
Tks info nya Majalah lintas