Jakarta – Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sudah mendekati akhir. Sampai saat ini progres penataan telah mencapai angka 99 persen. Maka, TMII dipastikan siap menjadi salah satu lokasi presidensi Indonesia dalam gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung Oktober 2022.
“TMII sudah mendekati selesai dan siap untuk menyambut KTT G20,” ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).
Total anggaran yang dipakai untuk kebutuhan renovasi mencapai Rp 1,08 triliun.
Diana menjelaskan, alokasi dana terpakai untuk menata tiga zona meliputi renovasi bangunan seluas 7,71 hektar, serta kawasan dengan luas 26,56 hektar.
Ia mengungkapkan fokus pembangunan adalah mengembalikan bentuk TMII seperti rencana pembangunan atau master plan awal.
Dahulu, TMII dibangun dengan lebih banyak memberikan ruang terbuka hijau untuk masyarakat.
“Kita berfokus pada mengembalikan konsep awal masterplan TMII yaitu 70% area hijau dan 30% bangunan,” sebut Diana.
“Jadi bangunan-bangunan yang kurang diperlukan kita bongkar lagi dan kemudian lahannya ditanami pepohonan dan tumbuhan hijau,” paparnya.
Adapun masing-masing zona ditata dengan menggunakan konsep yang berbeda.
Zona 1 bertema Indonesia klasik, elegan dan geometri, yang meliputi penataan area gerbang utama, renovasi koridor utama Sasono, plaza utara dan selatan, Plaza Gadjah Mada, Tugu Pancasila, Keong Mas, Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, Sasono Adiguno, Museum Indonesia, dan lantai 1 gedung pengelola sebagai gerai UMKM.
Lalu zona 2 bertema Arsitektur Nusantara, Tradisi, dan Budaya ‘Sulur’ dengan renovasi jalan dan pedestrian kawasan lingkar dalam, Plaza Boulevard Nusantara, amphiteater, dan promenade keliling Danau Archipelago.
“Sedangkan Zona 3 bertema Indonesia Kini ‘Modern’ meliputi penanganan jalan dan pedestrian kawasan lingkar luar,” tutur Diana.
Dalam kunjungannya Agustus lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ingin TMII tetap ramah untuk wisatawan domestik.
“Masyarakat datang gelar kloso (tikar) makan siang, itu tetap harus ada seperti di tempat wisata Ragunan dan Ancol,” katanya.
Ia mengungkapkan, renovasi TMII juga bertujuan untuk merawat kelangsungan bangunan bersejarah.
Basuki ingin TMII bisa menjadi ikon kebanggaan masyarakat Indonesia seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Presiden Joko Widodo berharap setelah direnovasi, TMII tak hanya menjadi tempat wisata, tapi juga menyuguhkan pagelaran seni untuk masyarakat.
Ia mendorong agar pengelola TMII menyiapkan kalender event rutin. Supaya TMII bisa menjadi salah satu lokasi yang terus menjaga kebudayaan masyarakat. (*)
Baca juga:
Penataan TMII Menuju Tahap Akhir, Menteri Basuki: Saya Ingin Tetap Jadi Destinasi Rakyat
Menteri Basuki Janjikan Renovasi TMII Selesai Akhir Bulan Ini