Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Pasar Legi di Kota Surakarta yang sempat terbakar pada Oktober 2018 silam. Rehabilitasi bangunan pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh) serta menjadi pendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal dampak Pandemi COVID-19.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan progres rehabilitasi Pasar Legi saat ini mencapai 25,90% atau lebih cepat dari rencana sebesar 20%. Renovasi Pasar Legi mulai dikerjakan pada November 2020 dengan masa pelaksanaan 390 hari kalender.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki memeriksa secara detail seluruh hasil pekerjaan konstruksi pasar dan penataan kawasan, mulai dari kondisi bangunan, los pedagang, lantai hingga lansekap. Menteri Basuki juga menginstruksikan agar bangunan Pasar Legi mengedapankan sirkulasi udara dan penghijauan pada area parkir.
Renovasi Pasar Legi di bawah tanggung jawab Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
Pembangunan Pasar Legi menggunakan konsep green building seperti yang diadaptasi pada bangunan Pasar Klewer. Konsep ini diharapkan mampu meminimalkan penggunaan daya listrik dengan desain memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik, sehingga lebih ramah lingkungan. Bangunan pasar telah mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama.
Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan Kementerian PUPR dalam percepatan renovasi Pasar Legi yang sempat terbakar pada 2018 lalu. “Ini bukti perhatian Pemerintah pusat, semoga setelah renovasi pasar selesai bisa segera dimanfaatkan untuk kegiatan perekonomian di Kota Solo, khususnya,” kata Gibran Rakabuming Raka.