Lintas – Tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Bakti PU. Apa Hari Bakti PU itu? Bagaimana sejarah Hari Bakti PU?
Kata ‘PU’ di sini merupakan singkatan dari ‘Pekerjaan Umum’. Hari Bakti PU diperingati tiap tahun, persisnya tanggal 3 Desember. Tahun ini adalah peringatan ke-77 Hari Bakti PU.
Lekat dengan Gedung Sate
Sejarah Hari Bakti PU lekat dengan Gedung Sate di Bandung. Lahirnya Hari Bakti PU berawal dari peristiwa pada tanggal 3 Desember 1945 di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat. Gedung inilah yang sekarang dikenal sebagai Gedung Sate di Bandung.
Pada tanggal 3 Desember 1945, sekitar pukul 11.00 WIB, Gedung Sate terkepung oleh pasukan tentara sekutu (NICA) yang bersenjata lengkap. Sebanyak 21 petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum berjuang mempertahankan Gedung Sate agar tak dikuasai oleh pasukan sekutu. Pertempuran tak seimbang pun terjadi.
Meski kalah jumlah dan persenjataan, 21 petugas gagah berani itu memberi perlawanan sengit. Setelah pertempuran berlangsung selama kurang-lebih tiga jam, Gedung Sate akhirnya dapat dikuasai oleh pasukan sekutu.
Dalam pertempuran hari itu, tujuh pegawai PU gugur. Mereka adalah Didi Hardianto Kamarga, Soehodo, Rio Soesilo, Muchtaruddin, Ranu, Soebengat, dan Soerjono. Jenazah ketujuh anak bangsa itu tak pernah ditemukan hingga sekarang. Nama mereka kemudian harum dikenang sebagai Pahlawan Sapta Taruna.
Lahirnya Korps Pemuda/Pegawai Pekerjaan Umum
Tanggal 3 Desember kemudian diperingati sebagai Hari Bakti PU guna mengenang sejarah pertempuran sengit di Gedung Sate. Sebuah monumen yang mengisahkan pertempuran pun berdiri di depan Gedung Sate. Nama-nama pejuang yang gugur pun tersemat di monumen tersebut.
Peristiwa ini juga melahirkan Korps Pemuda/Pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (Corp-geest), rasa kesetiakawanan (Solidaritas) serta kebanggaan akan tugasnya sebagai abdi masyarakat, khususnya dalam bidang pekerjaan umum.
Peristiwa tanggal 3 Desember 1945 tak hanya mengingatkan kita pada pertempuran heroik 21 petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum. Peristiwa itu juga menjadi cikal bakal lahirnya Korps Pemuda/Pegawai Pekerjaan Umum. Korps Pemuda/Pegawai Pekerjaan Umum diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai kesadaran sosial, jiwa kesatuan (Corp-geest), rasa kesetiakawanan (solidaritas) serta kebanggaan sebagai abdi masyarakat, khususnya dalam bidang pekerjaan umum. (SA)
Baca juga:
Tingkatkan Silaturahmi, Komunitas Gateball Kementerian PUPR Adakan Pertandingan Gateball
PUPR Tarik Minat Finlandia Bangun IKN Berbasis Smart City dan Ramah Lingkungan