Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya memenuhi kebutuhan hunian layak untuk masyarakat. Komitmen itu ditunjukan dengan pembangunan rumah susun. Sepanjang tahun 2021, tercatat sebanyak 7.075 unit rumah susun (rusun) telah selesai dibangun oleh Kementerian PUPR.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebut pembangunan rusun diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, mahasiswa, santri, anggota TNI-Polri hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Ini bukti nyata pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).
Basuki berharap pembangunan itu dapat membantu kehidupan masyarakat.
“Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” tuturnya.
Adapun pembangunan rusun menggunakan dua mekanisme yaitu Multi Years Contract (MYC) dan Single Year Contact (SYC).
Terdapat 109 tower dengan 4.575 unit telah dibangun pada mekanisme MYC, sementara itu pada SYC telah dibangun 87 tower dengan 2.500 unit.
Lebih rinci, rumah susun yang dibangun dengan skema MYC tahun 2021 terdiri dari pembangunan 29 tower rusun untuk Peserta Didik Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB), 33 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 11 tower untuk masyarakat berpendapatan rendah, 2 tower untuk pekerja, 27 tower untuk ASN dan 7 tower untuk anggota TNI-Polri.
Sedangkan pembangunan SYC selama tahun 2021, terdiri dari 55 tower untuk peserta didik LPKB, 19 tower untuk Peserta Didik Perguruan Tinggi, 6 tower untuk masyarakat berpendapatan rendah, 4 tower untuk untuk anggota TNI-Polri, serta 3 tower untuk ASN.
Untuk tahun 2022, Kementerian PUPR sedang dalam proses menyelesaikan 56 tower rumah susun melalui skema MYC.
Beberapa program prioritas pembangunan dengan skema MYC tahun ini adalah pembangunan 1 tower RSBT Mahkamah Agung (MA), dan 10 tower rumah susun di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Baca juga : Rumah Susun untuk Lembaga Pendidikan di Pekanbaru
Diketahui pembangunan rusun adalah salah satu program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo mulai tahun 2015. Program ini diharap dapat menggerakkan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19.
Sektor perumahan disebut menjadi leading sector karena mampu mempengaruhi dan menggerakkan lebih dari 140 industri. (*)
