JAKARTA, LINTAS — PT Brantas Abipraya (Persero) mendorong penerapan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dan Building Information Modelling (BIM) pada seluruh proyek infrastrukturnya, termasuk di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Upaya ini merupakan langkah transformasi digital Brantas Abipraya menuju perusahaan yang lebih efisien dan modern.
“Penerapan ERP di Brantas Abipraya dilaksanakan dengan mengintegrasikan seluruh proses bisnis di pusat, sedangkan penerapan BIM dilaksanakan di level proyek dengan mengusung konsep Virtual Design Construction,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Khusus IKN, Sugeng memerinci, pihaknya menggarap proyek pembangunan 14 Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM 1 dan 2), Bendungan Sepaku Semoi, dan Penataan Sumbu Kebangsaan.
Baca juga: Brantas Abipraya Targetkan 480 Unit Rusun ASN di IKN Rampung Akhir 2024
Brantas Abipraya mengklaim, penerapan BIM memiliki sejumlah manfaat. Salah satunya adalah BIM dapat menghasilkan rancang bangun yang lebih komprehensif dan akurat.
Tak hanya itu, model BIM dapat membantu mengidentifikasi potensi konflik dan masalah desain sebelum konstruksi dimulai.
Hal tersebut memungkinkan Brantas Abipraya untuk memitigasi dan mengambil tindakan cepat terkait peningkatan kualitas desain.
Selain manfaat dari model BIM, manfaat penggunaan ruang kolaborasi digital atau Common Data Environment (CDE) membuat koordinasi menjadi semakin efektif.
Didukung Kelompok Usaha
Brantas Abipraya didukung kelompok usahanya, yakni PT Buana Enjiniring Konsultan (BEK), dalam implementasi BIM.
BEK memberikan dukungan penuh, baik tenaga profesional maupun penggunaan teknologi terkini.
Spesialisasi tenaga ahli ini, seperti tenaga Modeling, Video Design and Construction (VDC), dan Dashboard serta Tim Riset BIM, membuat implementasi BIM semakin efisien.
Direktur Utama BEK Sofyan Saladin menjelaskan, pembentukan Tim Riset BIM ini dilakukan juga untuk memenuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Muatan SOP tersebut antara lain prosedur operasional pada setiap tahapan, dimulai dari tahapan BIM pra-konstruksi, BIM konstruksi, pelaksanaan BIM proyek, pelatihan dan penerapan sistem Common Data Environment (CDE), BIM Quality Assurance, BIM Quality Control, serta BIM pascakonstruksi.
“Pada pelaksanaan pembangunan IKN, Brantas Abipraya terapkan BIM mulai dari pemasangan koordinat struktur sampai dengan tahap pendampingan konstruksi dan manajemen aset digital, dengan output yang dihasilkan berupa visualisasi tiga dimensi, QTO (Quantity Take Off), Clash Detection, Photogrametry, dan Construction Documentation,” papar Sofyan.
“Platform yang digunakan sangat beragam, seperti Autodesk Construction Cloud, Revit, Power BI, Civil 3D, Infrawork, Naviswork, Bexel Manager, Ms Project, CAD, Power BI, serta inovasi yang dilakukan melalui Augmented Reality, Virtual Reality, dan Dashboard Project, ujar Sofyan. (BAS)
Baca Juga: Masyarakat Bisa Pantau Progres dan Visual IKN Nusantara di Command Center