JAKARTA, LINTAS — Penyeberangan perintis ASDP mampu menyumbang pendapatan Rp 279 miliar di enam bulan pertama 2023.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat penyeberangan perintis memang mendominasi layanan sepanjang semester I tahun 2023.
Tren penyeberangan perintis pun cenderung naik dalam enam tahun terakhir.
Baca juga: Semester I 2023, ASDP Layani 207 Lintasan Perintis
Berdasarkan data, total armada yang dioperasikan hingga semester I-2023 sebanyak 226 unit kapal melayani 307 lintasan.
Perinciannya adalah segmen komersial sebanyak 140 unit kapal. Segmen komersial terdiri dari 91 unit kapal ASDP dan 53 unit kapal anak usaha Jembatan Nusantara (61,95 persen).
Kapal-kapal itu melayani 100 lintasan. Sebanyak 92 dari 100 lintasan itu dilayani oleh ASDP dan delapan lintasan oleh JN (32,57 persen).
Selain segmen komersial, ada pula segmen perintis. Tercatat, sebanyak 91 unit kapal (38,05 persen) yang melayani 207 lintasan (67,43 persen) dalam segmen perintis ini.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan data pada semester I-2023, lintasan perintis dengan porsi 67 persen itu menyumbang 17 persen pendapatan atau sebesar Rp 279 miliar.
Sementara itu, lintasan komersial dengan porsi 33 persen, memberikan kontribusi pendapatan sebesar 83 persen atau senilai Rp 1,3 triliun.
Total penumpang yang dilayani kapal perintis periode semester I-2023 mencapai 626.784 orang.
Sejak 2018 hingga 2023, tren layanan di lintasan perintis terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 8,8 persen per tahun.
Hubungkan Wilayah 3T
Shelvy menegaskan, angka-angka di atas menggambarkan komitmen ASDP dalam mendukung pergerakan masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Sebagai BUMN, ASDP memiliki peran penting sebagai agen pengembangan dengan tugas melayani masyarakat melalui layanan penyeberangan perintis, termasuk di wilayah 3T,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/8/2023).
Selain hadir dalam layanan perintis, sambungnya, ASDP turut berperan sebagai active player dalam pengembangan pariwisata.
“Kami berupaya membuka akses ke destinasi wisata terpencil, memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal dan mengangkat kekayaan budaya Indonesia,” tandas Shelvy. (BAS)
Baca Juga: Transformasi Digital Tiket Online ASDP Membuat Penyeberangan Lebih Efektif