Sarana, prasarana, atau fasilitas kebakaran yang terdapat di gedung atau bangunan belumlah cukup. Pemeriksaan fungsi dan kualitasnya juga harus dilakukan secara berkala. Itulah mengapa audit proteksi kebakaran berperan penting dalam mitigasi risiko.
Audit proteksi kebakaran adalah bagian dari audit manajemen sistem kebakaran. Audit proteksi kebakaran melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap seluruh sistem kebakaran di perusahaan serta sistem pendukungnya. Pada umumnya, audit proteksi kebakaran bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi kebakaran aktif ataupun pasif dan sistem tanggap darurat berdasarkan regulasi yang berlaku.
Langkah audit proteksi kebakaran
Melansir laman website https://www.creativesafetysupply.com, audit proteksi kebakaran mencakup enam langkah utama, yakni
- Persiapkan audit dengan memberi tahu staf, mengumpulkan dokumen yang diperlukan, menetapkan tujuan, dan menetapkan timeline
- Lakukan penelitian awal dan catat data yang relevan
- Tinjau temuan individu atau tim
- Buat rekomendasi apapun berdasarkan data yang ditemukan
- Ambil tindakan untuk memperbaiki masalah
- Membuka hasil audit untuk semua orang
Cara kerja audit proteksi kebakaran
Sebuah perusahaan atau organisasi dapat menunjuk auditor sebelum memulai audit proteksi kebakaran. Auditor akan meninjau semua aspek terkait sistem manajemen keselamatan kebakaran. Auditor juga bisa mengambil sampel kegiatan operasional.
Hal yang wajar bila auditor mewawancarai pihak manajemen, staf, dan pemangku kepentingan lainnya. Topik wawancaranya membahas aspek manajemen keselamatan kebakaran yang relevan dengan peran dan tanggung jawab mereka masing-masing.
Hasil audit proteksi kebakaran mencakup analisis dan rekomendasi. Tindakan perbaikan berkelanjutan bisa menjadi pertimbangan perusahaan ke depannya.
Salah satu model audit proteksi kebakaran yang lazim diterapkan adalah plan, do, check-action (PDCA). (BAS)