JAKARTA, LINTAS — Pengamat Transportasi dan Pendidikan Ki Darmaningtyas menduga tidak akan ada kemacetan parah pada arus mudik Lebaran 2024.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Pertama, kondisi ekonomi yang tak stabil jelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal itu bakal menjadi faktor yang membuat masyarakat memilih tak pulang kampung.
“Tahun ini kondisi ekonomi kurang terlalu bagus karena harga barang-barang naik, itu pasti berpengaruh dengan keputusan warga melakukan mudik,” ujar Darmaningyas di podcast Melintas di YouTube Majalahlintas.
“Apalagi, kalau nanti terjadi kenaikan pajak dan BBM, karena itu saya tidak terlalu worry dengan (kepadatan arus) mudik yang akan datang ini,” sambung dia.
Infrastruktur Jalan
Faktor kedua, infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah semakin banyak.
Kondisi tersebut bakal memecah konsentrasi arus mudik karena ada banyak opsi bagi masyarakat, tak hanya jalan tol.
Ia mencontohkan dengan perkembangan jalur Pansela (Pantai Selatan Pulau Jawa).
“Meskipun, Pansela punya kendala karena belum sepenuhnya sampai ke Jawa Timur, karena minggu lalu saya cek kalau dari barat mau ke timur, ke arah Jawa Timur, masih ada kendala di daerah Bantul,” papar dia.
Faktor ketiga, kebijakan pemerintah untuk mengaktifkan jalan tol fungsional, misalnya Jalan Tol Fungsional Solo-Yogyakarta dengan panjang 22,3 kilometer.
“Jadi konsentrasi kendaraan itu akan terpisah atau terpecah di sejumlah ruas tol yang memungkinkan menjadi jalur sampai tujuan. Jadi tidak harus lewat tol Trans Jawa semua,” imbuh dia.
Diketahui berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diduga 193 juta orang bakal melakukan mudik Lebaran 2024.
Dari jumlah tersebut, diprediksi pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebanyak 35,42 juta. Kemudian, pemudik yang memakai motor diduga akan mencapai 31,12 juta orang. (TNO)
Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Disebut Mampu Selesaikan Persoalan Mudik yang Terjadi Bertahun-tahun