JAKARTA, LINTAS – Rencana pemerintah untuk menerapkan sistem bayar tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia tahun ini masih menghadapi hambatan.
Meskipun sebelumnya diumumkan bahwa uji coba sistem MLFF akan dilakukan pada akhir 2024, hingga kini, belum ada kepastian mengenai implementasi sistem ini.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa masih belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai kelanjutan rencana tersebut.
“Belum. Belum ada omongan lagi (terkait implementasinya),” kata Dody saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, pada Jumat (6/12/2024). Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun wacana penerapan MLFF sudah beredar sejak lama, prosesnya masih dalam tahap yang belum jelas.
Pemerintah Indonesia saat ini sedang dalam tahap negosiasi dengan pihak Hungaria dan PT Roatex Indonesia Tol System (RITS), yang ditunjuk sebagai badan usaha pelaksana (BUP) untuk sistem transaksi nontunai berbasis MLFF.
Dody menambahkan bahwa pembahasan terkait implementasi sistem ini cukup panjang, meskipun ia tidak memberikan detail lebih lanjut tentang proses negosiasi tersebut.
Sistem MLFF sendiri direncanakan untuk menggantikan sistem pembayaran tol tradisional yang selama ini mengandalkan pemberhentian kendaraan untuk melakukan transaksi di gerbang tol.
Mengurangi Kemacetan
Dengan MLFF, kendaraan dapat melewati gerbang tol tanpa harus berhenti, karena pembayaran dilakukan secara otomatis melalui teknologi nirsentuh, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan efisiensi waktu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya, Basuki Hadimuljono, pernah menyatakan bahwa uji coba sistem MLFF sudah dimulai pada Desember 2023, khususnya di ruas Tol Bali Mandara.
Meski begitu, Basuki saat itu juga mengakui bahwa masih ada beberapa aspek teknis dan manajerial yang perlu dievaluasi sebelum sistem ini dapat diimplementasikan secara lebih luas.
“Saat ini sudah ada solusi dari sisi manajerialnya. Saya optimistis MLFF akan diimplementasikan secara bertahap,” ujar Basuki pada Mei 2024.
Sementara itu, President Director of Roatex Indonesia Toll System, Attila Keszeg, menyampaikan bahwa pihaknya terus bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk memulai penerapan tahapan MLFF pada akhir tahun ini.
“Proyek ini merupakan transformasi teknologi di jalan tol, khususnya dalam transaksi pembayaran. Kami terus bekerja sama dengan PUPR secara intensif untuk memulai penerapan tahapan MLFF di akhir 2024,” ujarnya.
Namun, hingga saat ini, terhambatnya kelanjutan proyek ini menciptakan ketidakpastian, dan belum ada tanggal pasti kapan sistem MLFF akan mulai diterapkan secara penuh.
Meskipun begitu, pemerintah tetap berharap bahwa dengan sistem MLFF, jalur tol di Indonesia dapat menjadi lebih efisien dan mengurangi waktu tempuh bagi pengguna jalan.
Penerapan teknologi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di sektor transportasi jalan tol, seiring dengan upaya modernisasi infrastruktur di Indonesia. (GIT)
Baca Juga: Kemenhub Siapkan Puluhan Ribu Tiket Kapal Gratis untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2025