JAKARTA, LINTAS – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menghabiskan anggaran hingga Rp 43,4 triliun sepanjang 2024. Angka tersebut mencapai 97,3 persen dari total pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 44,5 triliun.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa penggunaan anggaran tersebut terfokus pada berbagai infrastruktur penting untuk mewujudkan ibu kota baru yang megah dan modern.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan rincian anggaran yang digunakan untuk mendukung berbagai aspek pembangunan IKN.
“Anggaran yang telah dibelanjakan mencakup pembangunan gedung di Kawasan Istana Negara, kawasan Kemenko dan kementerian lain, serta gedung Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),” ujar Suahasil dalam Konferensi Pers APBN 2024 pada Selasa (7/1/2025).
Salah satu fokus utama anggaran IKN adalah pembangunan infrastruktur fisik yang mendukung kehidupan dan operasional di ibu kota baru tersebut.
Sebagian besar anggaran digunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas, termasuk tower rusun ASN dan Hankam, rumah tapak jabatan menteri (RTJM), serta rumah sakit IKN.
Selain itu, anggaran juga dialokasikan untuk pembangunan jalan tol yang menghubungkan IKN, jalan dan jembatan di dalam kawasan IKN, serta bandara yang akan memperkuat konektivitas.
Infrastruktur ini akan memudahkan akses ke ibu kota baru dan mendukung mobilitas para pegawai pemerintah serta masyarakat umum.
Dalam upaya menciptakan kawasan yang layak huni dan ramah lingkungan, sebagian dari anggaran tersebut digunakan untuk penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta pengendalian banjir di IKN.
Upaya ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di sekitar ibu kota baru.
“Dampaknya sangat terasa bagi Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan secara keseluruhan. Ini merupakan alokasi besar untuk belanja di daerah yang mendukung pembangunan IKN,” tegas Suahasil.
Pembangunan IKN Nusantara juga diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian regional dan menciptakan lapangan kerja baru di kawasan tersebut.
Dampak Ekonomi
Pembangunan IKN Nusantara tidak hanya berfokus pada ibu kota itu sendiri, tetapi juga pada peningkatan ekonomi di wilayah sekitarnya.
Suahasil menekankan bahwa proyek ambisius ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap Provinsi Kalimantan Timur dan kawasan Kalimantan secara keseluruhan.
Pengeluaran besar dari APBN untuk pembangunan IKN membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal dan mempercepat pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
Meskipun demikian, kata Suahasil, pemerintah akan terus memantau alokasi anggaran dan memastikan pengelolaan yang efisien agar pembangunan IKN Nusantara dapat berjalan sesuai rencana, dengan memperhatikan keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. (GIT)
Baca Juga: Menhub Dudy Resmi Tutup Posko Nataru 2024/2025, Pengguna Angkutan Umum Naik 5 Persen