Jakarta, Lintas – Hingga 1 Agustus 2023, progres pengerjaan konstruksi Jembatan Cikereteg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pascalongsor November 2023 secara kumulatif mencapai 46,96 persen. Jembatan yang berada di jalan nasional ruas Ciawi-Benda ini ditargetkan selesai pada Oktober 2023.
Dikutip dari rilis yang diterima Majalahlintas.com, Kamis (3/7/2023), perbaikan permanen Jembatan Cikereteg, yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, yakni dengan mengganti seluruh struktur bentang jembatan. Terdiri dari dua stage, yakni stage 1 sisi barat dan stage 2 sisi timur. Jembatan dibangun dengan panjang bentang 50,8 meter dan total lebar 13 meter.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Basuki.
Sudah Bisa Dilalui
Seperti diberitakan sebelumnya, struktur jembatan berupa PCI girder dengan jumlah titik borepile 42 buah Konstruksi jembatan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya (Persero) sejak dikeluarkan SPMK tanggal 8 Desember 2022 beserta perubahannya dan ditargetkan selesai pada Oktober 2023 dengan rancangan anggaran APBN senilai Rp 56,9 miliar.
Progres konstruksi jembatan stage 1 hingga 1 Agustus 2023 telah mencapai 99,2 persen dan stage 2 mencapai 8,22 persen. Secara komulatif penanganan Jembatan Cikereteg telah mencapai 46,96 persen.
Sebelumnya, selama pengerjaan konstruksi, terutama saat pemasangan girder, jembatan ini sempat ditutup bagi pelintas.
Kemudian mulai Senin (17/7/2023) jembatan sudah bisa dilalui oleh sepeda motor dan pejalan kaki. Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Brawijaya mengatakan, akan membuka penuh jembatan ini dalam beberapa hari ke depan.
“Pemasangan girder sudah tercapai. Pengecoran pelat lantai sudah. Malam ini (Minggu, 16/7/2023), pengecoran pelat injak arah Ciawi. Senin dibuka untuk kendaraan roda dua. Baru beberapa hari kemudian full dibuka,” kata Brawijaya kepada Majalah Lintas, Minggu sore.
Baca Juga: Jembatan Cikereteg Sudah Bisa Dilalui Sepeda Motor dan Pejalan Kaki
Kini jembatan ini sudah bisa dilalui oleh semua kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.
Selama masa konstruksi, Kementerian PUPR telah memasang jembatan Bailey sebagai penanganan darurat pascabencana longsor untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas. Masyarakat dari Bogor menuju Sukabumi atau sebaliknya juga dapat melewati jalur alternatif yang telah disiapkan , yakni Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) serta jalur alternatif lainnya seperti Tapos-Pasar Cikereteg.
Baca Juga: Jembatan Bailey Cikereteg Terpasang, Sistem Lalin Buka-Tutup
Kondisi eksisting Jembatan Cikereteg merupakan badan jalan dengan ketinggian timbunan 20 meter di atas struktur gorong-gorong dari pasangan bata berdiameter 5 meter yang diestimasi berusia lebih dari 100 tahun (masa kolonial Belanda). Tingginya intensitas hujan serta meningkatnya debit sungai di lokasi Jembatan Cikereteg sejak November 2022 hingga Frbruari 2023 menyebabkan terjadinya scouring pada hilir gorong-gorong. Hal itu mengganggu stabilitas lereng di samping badan jalan yang mengakibatkan terjadinya longsor pada Jalan Nasional di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Bogor, tepatnya di Km 3+900. (HRZ)
Baca Juga: Setelah Ambles, Jembatan Cikereteg Segera Dibangun Permanen
