Caringin, Lintas – Jembatan darurat atau jembatan Bailey Cikereteg, pasca-ambles pada Rabu (27/2/2023), sudah dipasang oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jabar. Masyarakat kini sudah bisa menggunakan jembatan tersebut meskipun dengan penerapan sistem buka-tutup.
Demikian jawaban tertulis Kepala BBPJN DKI Jabar Wilan Oktavian kepada Majalah Lintas, melalui Subkoordinator Hubungan Media bagian Humas Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Wibisono, Selasa (14/3/2023). “Saat ini jembatan darurat Bailey sepanjang 69 meter telah terpasang dan fungsional dengan manajemen lalu lintas satu arah sistem buka-tutup. Kendaraan yang dapat melewati adalah kendaraan roda dua dan kendaraan pribadi roda empat dengan batasan ketinggian 2,1 meter dan beban maksimal kendaraan 8 ton,” tulis Wilan.
Menurut Wilan, jika kondisi ideal, permasalahan utilitas dan bangunan semipermanen ataupun permanen yang telah terdampak longsor telah disterilkan. “Konstruksi jalan ditargetkan selesai dalam empat bulan ke depan (Juli 2023),” kata Wilan.
Pemerintah Bogor dan Kementerian PUPR, sesaat setelah longsor, berjanji segera membangun Jembatan Cikereteg, di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, secara permanen.
Sebelum ambles, Jembatan Cikereteg sebenarnya sedang dalam proses perbaikan oleh Kementerian PUPR. Perbaikan dilakukan karena tanah di bawah jembatan yang mengalami longsor beberapa waktu sebelumnya.
Namun, akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (27/2) malam, jembatan tersebut ambles sepanjang 15 meter dengan kedalaman 25 meter. Hal ini mengakibatkan jalan itu ditutup total sementara. Kendaraan roda empat dialihkan ke Jalan Tol Caringin. Jadi, untuk roda empat, bus, truk, dan lainnya diarahkan ke Jalan Tol Bocimi. Untuk roda dua diimbau putar balik atau mencari akses lain menuju Ciawi. (HRZ)
Baca Juga:
- Setelah Ambles, Jembatan Cikereteg Segera Dibangun Permanen
- Jalan Lingkar Brebes–Tegal Akan Mengurangi Beban Lalu Lintas 48 Persen