Home Berita Menteri PU Klaim Serapan Anggaran Sudah Tembus 60 Persen per Oktober

Menteri PU Klaim Serapan Anggaran Sudah Tembus 60 Persen per Oktober

Share

BEKASI, LINTAS – Realisasi belanja negara seringkali menjadi indikator vital seberapa cepat roda perekonomian suatu negara berputar. Di tengah tantangan mempercepat pembangunan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengklaim telah menancapkan gas dalam serapan anggaran mereka.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengeklaim serapan anggaran kementeriannya pada 2025 sudah mencapai angka impresif, yaitu hampir 60% per Senin (27/10/2025). Angka ini dicapai melalui percepatan masif di semua lini.

“Sekarang mungkin sekitar hampir 60%, karena tiap hari ini kita percepat penyelesaian tender, kita percepat kontrak, segala macam. Kalau sudah kontrak, pasti sudah menyerap uang muka kan, yang kemudian menambah serapan,” ungkap Dody saat ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pernyataan Dody menunjukkan bahwa Kementerian PU sedang bekerja keras memacu proses birokrasi dan administrasi. Percepatan tender dan penandatanganan kontrak menjadi jurus andalan untuk memastikan dana segar pemerintah segera mengalir ke proyek-proyek fisik. Aliran uang muka ini lah yang secara cepat mendongkrak realisasi anggaran.

Menkeu Purbaya Optimistis

Kinerja cepat Kementerian PU ini mendapatkan apresiasi langsung dari regulator anggaran. Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, sebelumnya telah menunjukkan rasa optimisme yang tinggi terhadap kemampuan Kementerian PU menyelesaikan belanja mereka.

Setelah melakukan kunjungan kerja langsung ke kantor Kementerian PU, Menkeu Purbaya memprediksi bahwa penyerapan anggaran Kementerian PU bisa mencapai lebih dari 94% pada akhir 2025.

“Saya ke sini semacam safari anggaran untuk memastikan anggaran yang ada dibelanjakan dengan baik. Di sini memang serapannya masih sekitar 50% lebih, tetapi langkah-langkah percepatannya sudah cukup bagus, sehingga akhir tahun mungkin bisa 94% atau lebih,” ungkap Purbaya di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025) lalu.

Dukungan Menkeu Purbaya ini menjadi sinyal penting bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membantu Kementerian PU menghilangkan hambatan birokrasi yang mungkin muncul.

Kunci Ekonomi

Menkeu Purbaya juga membeberkan alasan mengapa percepatan belanja Kementerian PU menjadi sangat krusial, terutama menjelang penutupan tahun. Menurutnya, belanja infrastruktur akan menjadi motor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal IV.

Purbaya menjelaskan, beberapa program penting yang menjadi fokus belanja di kuartal terakhir tahun ini adalah pembangunan dan perbaikan irigasi serta jalan desa. Program-program ini memiliki dampak langsung pada pergerakan ekonomi di tingkat akar rumput (daerah).

“Program-program itu penting karena akan dibelanjakan di daerah, dan bisa mendorong perekonomian supaya ekonomi kita tumbuh lebih cepat di kuartal keempat,” jelasnya.

Dana yang diserap dan dibelanjakan untuk proyek irigasi berarti meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Sementara belanja untuk jalan desa akan melancarkan mobilitas barang, mengurangi biaya logistik, dan membuka akses pasar bagi produk-produk desa. Ini adalah suntikan langsung yang sangat efektif untuk menstimulasi ekonomi dari bawah.

Mengatasi Hambatan Awal Tahun

Menkeu Purbaya juga tidak menampik adanya kendala yang membuat serapan anggaran di awal tahun sempat tertahan. Ia menyinggung penyebab rendahnya serapan pada awal tahun, yang salah satunya adalah keterlambatan proses buka-tutup atau pembukaan blokir anggaran Kementerian PU.

Namun, Purbaya memastikan bahwa hambatan tersebut sudah diatasi. “Memang ada beberapa hal yang terlambat karena perubahan blokir di awal-awal tahun. Namun, sekarang hampir sebagian besar sudah kami buka, dan tidak ada masalah karena mereka minta sesuai kemampuan serapnya,” tandas Purbaya.

Keterlambatan ini umumnya terjadi saat penyesuaian anggaran di awal tahun fiskal. Dengan terbukanya blokir anggaran, kini Kementerian PU memiliki keleluasaan penuh untuk membelanjakan dana sesuai rencana yang sudah mereka siapkan, sehingga realisasi serapan bisa melonjak drastis menjelang akhir tahun.

Harapan Besar

Melihat jejak rekam Kementerian PU, Purbaya menilai kementerian ini memiliki pengalaman panjang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Ia secara eksplisit berharap Kementerian PU dapat kembali memainkan peran signifikan, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2015.

“Kalau dahulu zaman Pak Jokowi tahun 2015, PU adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi. Sekarang saya ingin melihat peran PU yang lebih signifikan lagi ke depan. Kayaknya mereka mampu,” tutur Purbaya.

Optimisme dari Menkeu ini menjadi dorongan moral sekaligus ekspektasi tinggi. Dengan serapan yang kini mendekati 60% per Oktober dan fokus belanja pada proyek padat karya di daerah, Kementerian PU diharapkan benar-benar menjadi katalisator utama yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional kita melesat kencang di penghujung tahun 2025. (GIT)

Baca Juga: RI Terancam Lautan Sampah, Menteri PU Ungkap Solusi Anti-Over Capacity yang Wajib Diterapkan

Share