JAKARTA, LINTAS — Alokasi dana dari APBN yang menjadi kelolaan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan dikonsentrasikan pada berbagai program berbagai unit organisasi di Kementerian PU, termasuk program padat karya yang langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Hal itu disampaikan olehh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bersama dengan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti saat menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR mengenai Penetapan Perubahan RKA K/L Kementerian PU dalam APBN TA 2025, Selasa (3/12/2024).
Dalam rapat kerja ini, dibahas pula mengenai Persetujuan RKA K/L Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Penetapan Perubahan RKA K/L Kementerian Desa dan PDT, serta Persetujuan RKA K/L Kementerian Transmigrasi.
Dikutip dari rilis pers Kementerian PU yang diterima Majalahlintas.com, Dody mengatakan, berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor: S-867/MK.02/2024, mengenai Penyampaian Alokasi Anggaran K/L dan Dana Alokasi Khusus TA 2025, ditetapkan Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 Kementerian PUPR sebesar Rp 116,23 triliun.
“Berdasarkan Kesepakatan Pemisahan Pagu Alokasi Anggaran TA 2025 antara Kementerian PU dan Kementerian PKP, serta dengan mempertimbangkan tugas dan fungsi setiap K/L, jumlah tersebut kami bagi sebesar Rp 110,95 triliun untuk Kementerian PU. Dan Kementerian PKP sebesar Rp 5,27 triliun, untuk selanjutnya kami bagi per unit organisasi,” kata Menteri Dody.
Menteri Dody menerangkan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan prioritas Kementerian PU TA 2025, Di antaranya, bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, Prasarana Strategis, dan dukungan manajemen. Mulai dari pembangunan bendungan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan dan jembatan, pembangunan jalan bebas hambatan, pembangunan SPAM dan SPAL, penataan kawasan pariwisata, kemudian pembangunan sekolah dan madrasah, rehabilitasi dan renovasi pasar serta prasarana olahraga.
“Pada bidang Sumber Daya Air, dialokasikan sebesar Rp 38,42 triliun di bidang Bina Marga, dialokasikan sebesar Rp 37,31 triliun, di Bidang Cipta Karya dialokasikan anggaran sebesar Rp 11,52 triliun, dan pada Bidang Prasarana Strategis, dialokasikan anggaran sebesar Rp 21,85 triliun, dan Dukungan Manajemen dan dukungan lainnya sebesar Rp 1,85 triliun,” kata Dody.
IJD Dilanjutkan
Dody juga berharap, pelaksanaan Program Padat Karya dan Program Inpres Jalan Daerah (IJD) akan terus dilanjutkan pada TA 2025. Termasuk, Inpres Irigasi, dan Inpres Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
“Terkait program padat karya, saat ini sedang menunggu verifikasi dari BPKP. Harapan kami, dalam minggu ini bisa segera selesai. Untuk Inpres Jalan Daerah, Irigasi, Air Minum dan Limbah, harapan kami juga dapat disetujui. Kami sudah melakukan diskusi di awal dengan Bappenas, harapan kami dalam minggu ini juga, ketiga Inpres tersebut sudah dapat dipastikan (keputusannya),” tambah Menteri Dody.
“Kementerian PU pada hari ini fokus terhadap program-program 2025, sehingga apa yang sudah kita programkan bisa kita jalankan. Namun, seluruh infrastruktur yang sudah kita programkan harus direview dan mendapatkan persetujuan BPKP, baru setelahnya akan masuk ke APBN P TA 2025. Harapannya semoga disetujui agar bisa segera dilaksanakan,” ujar Menteri Dody.
Ketua Komisi V DPR Lasarus menegaskan, hingga saat ini tidak ada alokasi anggaran baru atau perubahan bagi anggaran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan bagi seluruh mitra kerja Komisi V DPR. Namun, Komisi V DPR berharap, pelaksanaan pekerjaan seluruh mitra kerja dapat tetap optimal.
“Kami akan terus mendukung seluruh upaya Pemerintah, tapi kami ingin memastikan rakyat dapat menerima dengan baik hasil dari anggaran yang telah kita alokasikan. Terkait program Padat Karya dan Inpres Jalan Daerah, kami harapkan hasilnya juga baik sehingga dapat terus mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Ketua Lasarus. (HRZ)