Pemerintah berencana mengubah metode pembayaran tarif jalan tol. Jika selama ini pengguna jalan tol menggunakan kartu e-Toll saat membayar tarif, maka nantinya akan diganti dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF). Kira-kira, seperti apa ya penerapannya?
Pengertian MLFF
Melansir laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), MLFF merupakan sistem pembayaran nirsentuh pada jalan tol. Nantinya, MLFF tidak memerlukan tapping dan palang di gardu tol. Penerapan MLFF merupakan bentuk inovasi lebih lanjut dalam sistem pembayaran di jalan tol setelah sebelumnya membayar secara tunai dan menggunakan kartu e-Toll.
Tujuan MLFF
Penerapan MLFF memiliki beragam tujuan. Bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), MLFF dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam transaksi pembayaran. Efisiensi dan efektivitas ini muncul dari potensi berkurangnya atau bahkan hilangnya antrean di gardu tol. Bila saat ini waktu transaksi pembayaran tol maksimal lima detik untuk tiap kendaraan dengan kartu e-Toll, maka waktu transaksi dapat terpangkas hingga 0 detik dengan MLFF.
Bagi pengguna jalan tol, hal ini tentu bermanfaat dari segi waktu dan konsumsi bahan bakar. Dari segi waktu, pengguna jalan tol tak perlu lagi menghentikan laju kendaraan. Antrean yang tak terjadi lagi juga berarti mengirit konsumsi bahan bakar kendaraan. Pengguna jalan tol pun bisa merasa bertambah nyaman. Dengan kata lain, user experience pengguna jalan tol makin berkesan.
Teknologi yang digunakan
Menurut rencana, penerapan MLFF mengusung teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS). Dalam sebuah kesempatan, Sekretaris BPJT Triono Junoasmono menyampaikan, perangkat yang digunakan pada MLFF berupa Electronic On-Board Unit (E-OBU). E-OBU dapat melacak posisi pengguna dan tarif dikenakan berdasarkan lokasi pengguna.
Sederhananya, teknologi yang dipakai memungkinkan transaksi tarif tol dilakukan melalui aplikasi pada gawai. Kemudian, satelit akan ‘membaca’ transaksi tersebut. Jadi, transaksi tol nantinya sudah tidak berbasis kartu.
Penggunaan GNSS sendiri sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur, seperti Hongaria. Rencananya, MLFF akan diterapkan di Indonesia mulai akhir tahun ini. Namun, penerapannya tidak sekaligus, melainkan bertahap di sejumlah ruas tol terlebih dahulu.
Sebelumnya, sejumlah BUJT telah melakukan uji coba teknologi serupa, meski teknisnya berbeda, seperti menggunakan semacam chip di lampu depan mobil dan masih menggunakan palang di gardu tol. Pihak-pihak yang terlibat dalam uji coba itu juga terbatas, yakni BUMN dan operator taksi. (SA)
Baca juga:
Apa Bedanya Jalan Raya dan Jalan Tol?
Menteri Basuki Ingin Tol Cisumdawu Seksi 1 sampai 4 Beroperasi pada Nataru 2022