Mendengar nama Taman Langsat, penggemar film atau cerita-cerita horor, pasti sangat familiar. Taman di dekat Barito, Jakarta Selatan, itu memang sering jadi pembicaraan orang. Sebab, di taman ini pernah menjadi tempat pembuatan sebuah film dengan genre horor. Namun, kini nasibnya tidak mengikuti ketenarannya. Sungai kecil yang mengalir di taman ini terlihat merana.
Taman ini sering digunakan warga untuk tempat jogging. Bahkan, juga sering digunakan untuk nongkrong oleh para remaja untuk sekadar bercengkerama di areal taman dengan menggelar tikar. Tidak salah jika Taman Langsat merupakan sebuah oasis hijau yang terletak di tengah-tengah hiruk-pikuk perkotaan.

Rabu (23/8/2023), Lintas pun menyempatkan diri untuk mengitari taman ini. Tempatnya persis berada di Jalan Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di belakang Pasar Burung Barito. Tidak jauh di seberangnya, ada Taman Ayodya.
Terlihat ada beberapa pengunjung melakukan jogging di jalur beton di dalam taman Langsat.
Kesan pertama yang muncul, Taman Langsat bersih dan rapi. Pohon-pohon besar yang terawat, tetapi terlihat sudah berusia tua. Lalu, ada banyak pohon palem yang pohon sudah tinggi-tinggi. Ini membuat areal di sekitar palem itu kurang adem. Beberapa area di dalam taman juga terlihat gundul, yang seharusnya dibaluri rumput hijau.
Di tengah Taman Langsat juga mengalir sebuah sungai kecil. Di atas sungai itu dibuat kerangka besi untuk dirambati tumbuhan merambat sehingga seakan-akan menjadi atap sungai. Namun, sayang, air yang mengalir di sungai itu berwarna abu-abu kebiruan dan mengeluarkan bau yang kurang sedap.

Angel (28) tahun, seorang pengunjung mengatakan kepada Lintas,“Saya sering ke Taman Langsat pada sore hari. Saya pun suka berjalan-jalan sambil olahraga seperti sekarang sambil menikmati pemandangan hijau. Rasanya seperti melarikan diri dari kepenatan kota. Hanya, kalau bisa airnya dibuat bagus dan agar tidak berbau,” kata Angel.
Angel setuju bahwa Taman Langsat adalah salah satu contoh bagaimana sebuah ruang terbuka hijau dapat dijadikan tempat wisata dan olahraga yang bermanfaat bagi masyarakat.
Fasilitas
Adapun fasilitas yang dilengkapi di Taman Langsat adalah mulai dari Area parkir, kamar mandi, mushala, jogging track dengan lintasan sepanjang 750 meter serta rute turun naik layaknya di perbukitan, tempat pembudidayaan pohon palem raja, arena permainan anak, area koleksi tanaman, taman teratai hingga lapangan tenis.
Dilansir dari Tourism Informations Center Ticmpu.id, Taman Langsat memiliki luas 3,6 hektar. Pada mulanya, taman ini adalah sebuah area yang digunakan sebagai tempat untuk penanaman bibit-bibit tanaman milik Pemerintah Kota DKI Jakarta yang disimpan.

Namun, pada 2012, Taman Langsat kemudian diubah serta dipercantik lagi dengan diberikan beragam fasilitas penunjang yang memadai.
Tempat ini juga dikenal sebagai Hidden Park atau taman tersembunyi sehingga membuat taman ini sangat tenar kala itu. Terlebih lagi, taman ini juga telah dihiasi dengan adanya aneka pernak-pernik yang bisa dijadikan sebagai latar belakang foto.
Taman Langsat kemudian direnovasi kembali sehingga membentuk taman yang pada umumnya. Tidak ada hiasan atau pernak-pernik seperti pada awal pembuatan.
Keunikan Taman Langsat
Selain digunakan sebagai tempat penanaman bibit tanaman, tempat ini juga kerap difungsikan sebagai lokasi sesi foto pra-pernikahan.
Banyak fotografer yang datang untuk mengambil gambar dengan latar belakang hutan kota yang menawan di taman ini. Tak mengherankan jika banyak pasangan yang memilih taman ini sebagai tempat untuk sesi foto pra-pernikahan mereka.
Kemudian, kisah menakutkan di balik taman ini juga menarik perhatian salah satu rumah produksi Indonesia, yaitu K2K Production, untuk membuat sebuah film panjang yang mengangkat tema Taman Langsat itu sendiri.
Film ini dibintangi oleh Ki Joko Bodo dan Metta Permadi, yang menceritakan mitos dan misteri yang melingkungi Taman Langsat.

Bukan hanya itu, Taman Langsat juga pernah menjadi lokasi pengambilan gambar uji nyali untuk salah satu stasiun TV swasta.
Taman ini menawarkan pemandangan indah dan danau buatan yang lengkap dengan sungai yang mengalir membelah taman.
Setelah menikmati jalan-jalan di area taman, bisa melanjutkan perjalanan menuju pasar burung Barito atau melanjutkan ke Taman Ayodya.
Taman Langsat beroperasi dari pukul 06.30 hingga 17.00 setiap hari. Pengunjung tidak perlu membayar karena masuk ke Taman Langsat gratis.
Kita menunggu perhatian pemerintah DKI untuk segera merevitalisasi taman ternama ini, termasuk mencari cara agar sungai yang mengalir di tengah taman jernih dan tidak bau. Penanaman rumput sudah mesti dilakukan serta pohon palem lebih baik diganti dengan pohon yang rindang dengan daun lebat. (MDF)
Baca Juga:
- Taman M. Saidi, dari Tanah Kosong Menjadi Ruang Terbuka Hijau yang Menawan
- Taman Ya’ahowu, dari Bekas Urukan Jadi Tempat Wisata
- Tamansuruh, Desa Osing yang Menjadi Agrowisata Andalan Banyuwangi