Home Fitur Tamansuruh, Desa Osing yang Menjadi Agrowisata Andalan Banyuwangi

Tamansuruh, Desa Osing yang Menjadi Agrowisata Andalan Banyuwangi

Share

Salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian di Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, adalah Agro Wisata Tamansuruh (AWT), sebuah kawasan wisata alam yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah.

AWT merupakan taman bunga dan etalase komoditas pertanian unggulan Kabupaten Banyuwangi, seperti kopi, kakao, vanili, durian, manggis. Selain itu, AWT juga menyajikan keunikan budaya lokal, yaitu rumah adat Suku Osing, suku asli Banyuwangi yang masih mempertahankan tradisi dan bahasanya.

Dikutip dari rilis yang dikirimkan Kementerian PUPR, rumah adat Suku Osing memiliki struktur utama dengan empat kolom menopang bangunan yang disebut Soko. Penggunaan bahan material kayu dengan kualitas terbaik dan penanaman bunga di sekeliling Rumah Osing menambah nuansa khas keaslian budaya Banyuwangi.

Rumah adat ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi warga Suku Osing, tetapi juga menjadi pusat kegiatan budaya dan edukasi. Di sini, pengunjung dapat menyaksikan atraksi tari-tarian tradisional, seperti Gandrung, Barong Ider Bumi, dan Jaran Goyang. Pengunjung juga dapat belajar tentang sejarah dan kearifan lokal Suku Osing melalui perpustakaan digital dan ruang aktivitas Smart Kampung.

Agro Wisata Tamansuruh tidak hanya mengandalkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga mengedepankan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung.

Fasilitas yang Tersedia

Beberapa fasilitas yang tersedia, antara lain, ticketing online, jalur pedestrian, kios UMKM, sanggar tari, plaza Osing, view deck, mushala, toilet, ground water tank hingga proteksi kebakaran.

Penataan kawasan Agro Wisata Tamansuruh dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak September 2021 dan telah selesai pada akhir 2022. Revitalisasi AWT mengusung konsep Desa Osing dengan menyuguhkan bangunan rumah adat asli Banyuwangi.

Konsep revitalisasi Agro Wisata Tamansuruh disesuaikan dengan fungsi obyek wisata yang memanfaatkan sektor pertanian dipadukan dengan kelestarian lingkungan dan budaya lokal.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa infrastruktur pariwisata harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum melakukan promosi besar-besaran.

“Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Basuki.

Meningkatkan Kunjungan

Diharapkan program revitalisasi agrowisata ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik atau manca negara, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya Suku Osing yang merupakan bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.

Pengunjung Agro Wisata Tamansuruh akan disuguhi pemandangan pegunungan Ijen dan Selat Bali dari ketinggian sekitar 450 Mdpl. Keberadaan bangunan rumah adat Suku Osing juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena bangunannya memiliki ciri khas khusus serta terdapat spot-spot foto yang sangat menarik berlatar belakang berbagai macam tumbuhan bunga dan buah.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Agro Wisata Tamansuruh, Anda dapat mengakses informasi lewat situs resmi pariwasata daerah Banyuwangi. (HRZ)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Foto Pilihan Lainnya

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.