JAKARTA, LINTAS — Transportasi massal menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota besar Indonesia. Dua proyek Light Rail Transit (LRT) yang sedang berjalan, yaitu LRT Bandung Raya dan LRT Jakarta, menunjukkan perbedaan signifikan dalam teknologi dan pendekatan pembangunannya.
Pembangunan LRT Bandung Raya dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2027. Proyek ini akan mencakup dua koridor prioritas, yaitu rute Tegalluar-Leuwipanjang dan Leuwipanjang-Dago. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga Bandung, serta terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar.
“Kami menargetkan penyelesaian tahap pertama pada akhir 2025,” ujar Budi Santoso, Kepala Proyek LRT Bandung Raya, seperti dikutip Antara News.
Baca Juga: LRT Jabodebek Terapkan Pola Perjalanan Weekday Saat Misa Akbar Paus Fransiskus
Pembiayaan Proyek Pembiayaan LRT Bandung Raya sebagian besar berasal dari anggaran pemerintah daerah dan pinjaman luar negeri. “Kami mendapatkan dukungan finansial dari Bank Dunia,” kata Budi Santoso. Di sisi lain, LRT Jakarta didanai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan beberapa investor swasta.
Perbedaan Teknologi LRT Bandung Raya menggunakan teknologi kereta buatan dalam negeri dengan sistem otomatisasi tingkat tinggi.
Sementara itu, LRT Jakarta menggunakan kereta buatan Hyundai Rotem dari Korea Selatan yang dilengkapi dengan sistem Articulated Bogie. “Teknologi ini memungkinkan kereta melaju dengan aman di tikungan tajam,” kata Dwi Hartono, Kepala Teknologi LRT Jakarta.
Kontraktor Pelaksana Proyek LRT Bandung Raya dikerjakan oleh konsorsium BUMN yang dipimpin oleh PT Adhi Karya. Konsorsium ini juga melibatkan beberapa perusahaan lokal lainnya untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam pembangunan proyek tahap pertama yang ditargetkan selesai pada akhir 2025. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” ujar Direktur Utama PT Adhi Karya. Sementara itu, LRT Jakarta dibangun oleh PT Wijaya Karya untuk menunjang kegiatan Asian Games 2018.
Target Penyelesaian LRT Bandung Raya ditargetkan selesai pada akhir 2025, sementara LRT Jakarta sudah beroperasi sejak Desember 2019. “Kami berharap LRT Bandung Raya dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Budi Santoso.
Kedua proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup warga. Dengan perbedaan teknologi dan pendekatan pembiayaan, LRT Bandung Raya dan LRT Jakarta menunjukkan bagaimana inovasi dan kerjasama dapat membawa perubahan positif bagi transportasi massal di Indonesia.
“Transportasi massal yang efisien adalah kunci untuk kota yang lebih baik,” ujar Dwi Hartono. (BSP)
Baca Juga: LRT Jabodebek Terapkan Pola Perjalanan Weekday Saat Misa Akbar Paus Fransiskus