Home Berita Longsor Tidak Ganggu Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek

Longsor Tidak Ganggu Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek

Share

JAKARTA, LINTAS – Bukit yang longsor di sekitar lokasi pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (21/2/2025), dipastikan tidak menghambat proses pembangunan yang sedang berjalan.

Longsor terjadi akibat hujan yang turun terus-menerus, 17-19 Februari 2025. Dampaknya, tanah pada bukit di atas saluran pengelak bendungan terisi air (jenuh) dan mengakibatkan longsor.

Kementerian Pekerjaan Umum, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Direktorat Jenderal SDA, langsung turun tangan. Penanganan darurat berupa pembersihan pascalongsor dilakukan.

Dikutip dari rilis pers Kementerian PU, yang diterima Minggu (2/3/2025), Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, dalam penanganan longsor agar tidak mengganggu pekerjaan pembangunan Bendungan Bagong.

“Pastikan pekerjaan dilaksanakan dengan aman. Perbaikan juga diselesaikan dengan cepat dan aman dengan biaya yang sewajarnya,” kata Diana.

Bukit di sekitar lokasi pembangunan Bendungan Bagong, Trenggalek, longsor. | Dok. Kementerian PU

Penanganan darurat telah dikerjakan Kementerian PU melalui BBWS Brantas, Ditjen SDA dengan melakukan pembersihan material longsoran untuk memastikan saluran outlet (saluran pengelak) tidak tertutup material longsoran.

Selain itu juga dilakukan penanganan jangka pendek dengan melandaikan tebing-tebing di areal bendungan yang rawan longsor.

Baca Juga: Bendungan Bagong Trenggalek Lengkapi Proyek 8 Waduk di Jawa Timur

Penanganan Permanen

Kementerian PU juga terus memantau debit air yang datang secara real time selama 24 jam. Sekaligus juga memantau pergerakan longsoran. Penanganan permanen akan disiapkan setelah adanya hasil kajian yang dilakukan oleh Balai Teknik Bendungan.

Kepala BBWS Brantas Hendra Ahyadi memastikan pembangunan Bendungan Bagong tetap berjalan sesuai rencana. Sebab, lokasi longsoran bukit di lokasi pembangunan bendungan bukan merupakan struktur utama sehingga tidak berpengaruh terhadap kekuatan dan kestabilan konstruksi.

Longsor terjadi di Bendungan Bagong, Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (21/2/2025). | Dok. Kementerian PU

“Penanganan longsoran juga telah melibatkan para pakar yang tergabung dalam KKB (Komisi Keamanan Bendungan). Mereka turut memberikan rekomendasi metode dan teknis penanganannya secara profesional,” kata Hendra.

Bendungan Bagong secara administrasi berada di Desa Sengong dan Sumurup, Kabupaten Trenggalek. Bendungan ini memanfaatkan sumber air dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 km. Konstruksi bendungan didesain dengan tipe urukan zonal dan memiliki tinggi puncak inti tegak 82 meter dan panjang 678 meter. 

Bendungan Bagong diproyeksi memiliki kapasitas tampung 17,40 juta m3 yang dapat dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan air irigasi seluas 977 hektar sawah pada Daerah Irigasi Bagong sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 300 persen. 

Bendungan ini juga dapat digunakan untuk menyuplai air baku sebesar 153 liter/detik di 3 kecamatan Kabupaten Trenggalek, yaitu Kecamatan Trenggalek, Pogalan, dan Bagong. Selain itu manfaat lainnya untuk mereduksi banjir seluas 85,6 hektar di 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Pogalan, Gandusari, Bendungan, dan Trenggalek. (*/HRZ)

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Bagong di Trenggalek Capai 23 Persen

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.