JAKARTA, LINTAS — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan fokus utama Program Sumber Daya Air Tahun Anggaran (TA) 2025 pada pemanfaatan bendungan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan irigasi. Program ini bertujuan untuk mendukung swasembada pangan dan mengatasi berbagai tantangan sumber daya air di Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (3/9/2024), menyatakan bahwa anggaran sementara untuk program ini sebesar Rp 26,53 triliun.
“Program TA 2025 dengan Pagu Anggaran Ditjen SDA sementara sebesar Rp 26,53 triliun difokuskan pada pembangunan bendungan yang sudah dalam tahapan konstruksi sebanyak 17 unit bendungan, 2.000 ha pembangunan/peningkatan daerah irigasi, dan 15.000 ha rehabilitasi jaringan irigasi,” kata Bob.

Sebanyak 17 bendungan yang akan dibangun meliputi Bendungan Rukoh (Aceh), Tigadihaji (Sumsel), Cibeet (Jabar), Cijurey (Jabar), Cabean (Jateng), Karangnongko (Jateng), Bener (Jateng), Jragung (Jateng), Bagong (Jatim), Riam Kiwa (Kalsel), Bulango Ulu (Gorontalo), Budong-Budong (Sulbar), Jenelata (Sulsel), Pelosika (Sultra), Mbay (NTT), Manikin (NTT), dan Way Apu (Maluku).
Fokus Program
Selain itu, program ini juga akan difokuskan pada penanganan pasca bencana dan lokasi rawan bencana di kawasan perkotaan, kawasan strategis, dan kawasan perbatasan.
“Program TA 2025 juga difokuskan pada penanganan pasca bencana dan lokasi rawan bencana di kawasan perkotaan, kawasan strategis, kawasan perbatasan, dan lain-lain melalui pembangunan infrastruktur pengendali banjir, lahar gunung berapi, dan pengaman pantai dengan total panjang rencana penanganan sepanjang 32,5 km,” tambah Bob.
Kementerian PUPR juga akan berfokus pada penyediaan air baku di kawasan strategis untuk mendukung swasembada air. Ini termasuk pembangunan, rehabilitasi, dan peningkatan intake dan jaringan air baku, pembangunan embung dan sumur air tanah, serta antisipasi kekeringan.
“Program penyediaan air baku tersebut akan dilakukan merata untuk di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” jelas Bob.
Dengan program ini, Kementerian PUPR berharap dapat meningkatkan ketahanan air dan pangan di Indonesia, serta mengurangi dampak bencana alam yang sering terjadi di berbagai wilayah. (ALF)
Baca Juga : Tiga Gerbang Tol di Ruas Solo-Yogyakarta Hampir Rampung