Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Ditjen Bina Marga bekerjasama dengan TNI AD telah menyelesaikan pemasangan Jembatan Bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Waiburak 2 di Kabupaten Flores Timur. Jembatan yang menghubungkan Desa Waiwerang-Waiburak di Kecamatan Adonara Timur tersebut putus akibat tergerus banjir bandang Sungai Waimatan yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) lalu.
Perakitan hingga pemasangan Jembatan Bailey dibantu oleh Satuan Zeni TNI AD selama tiga hari sejak 13-16 April 2021. Jembatan Bailey yang terpasang mempunyai panjang bentang 12 meter didesain khusus untuk penyeberangan kendaraan dengan kapasitas beban maksimal 10 ton.
Saat ini Jembatan Waiburak 2 sudah dapat dilalui semua jenis kendaraan untuk arah menuju Waiwerang atau sebaliknya dengan memperhatikan berat muatan kendaraan. Dengan selesainya pemasangan Jembatan Bailey sambil menunggu pembangunan jembatan permanen diharapkan dapat membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari pasca bencana banjir di wilayah Adonara.
BPJN NTT, Ditjen Bina Marga juga melakukan pemasangan jembatan kayu di ruas Jalan Wanibesak-Besikama untuk mengganti sementara Jembatan Benanain yang kondisi miring tergerus banjir. Di lokasi tersebut juga telah dilakukan pembersihan, perapihan, dan pemasangan rambu peringatan serta pembuatan jalan akses sementara untuk memudahkan mobilitas masyarakat.
Selain penanganan untuk mendukung konektivitas masyarakat, Kementerian PUPR juga terus mendukung penanganan darurat pasca bencana dengan mengerahkan sumber daya yang ada di balai seperti alat berat, sarana prasarana air bersih dan sanitasi serta penyaluran bantuan untuk kebutuhan pengungsi. Tercatat untuk penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB telah didistribusikan sebanyak 214 unit alat berat dan 80 unit sarana dan prasarana dasar untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dan air bersih bagi pengungsi.