JAKARTA, LINTAS – Di tengah berlangsungnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan di Indonesia akhir-akhir ini, Kementerian Pekerjaan Umum menyediakan anggaran sebesar Rp 2,5 triliun untuk menyerap 138.000 tenaga kerja. Lewat Program Padat Karya Tunai (PKT) ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun.
Hal itu disampaikan oleh Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan tertulis yang diterima majalahlintas.com, Kamis (8/5/2025).
Menurut Dody, PKT merupakan strategi pembangunan yang tidak hanya menghasilkan output fisik, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Ini penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” kata Dody.
Ia menjelaskan, PKT ini sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan serta mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem. Penyerapan tenaga kerja dengan target sebanyak 138.000 orang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia diharapkan bisa tercapai. Para pekerja dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur berskala kecil.

Seperti diketahui, secara strategis, komponen padat karya dalam penanganan kemiskinan turut mendukung target PU 608, yakni efisiensi investasi (ICOR kurang dari 6), pengentasan warga dari kemiskinan (menuju 0 persen), dan pendorong pertumbuhan ekonomi (8 persen/tahun).
Melalui pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur PKT, kata Dody, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan, pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar, seperti air bersih, sanitasi, dan infrastruktur sosial ekonomi wilayah.
Lapangan Kerja di Perdesaan
Pada 2025, program padat karya akan disalurkan melalui unit teknis di lingkungan Kementerian PU meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 8.000 lokasi. Kegiatan ini berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mendukung sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja di perdesaan.
Selanjutnya infrastruktur permukiman melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 299 lokasi, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di 463 lokasi, dan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 301 lokasi.

Baca Juga: Dody Hanggodo Lepas 41 Pegawai Kementerian PU Berangkat ke Tanah Suci
Kemudian juga pembangunan tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di 53 lokasi dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dengan menjangkau 10 lokasi. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan warga dari kemiskinan secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pendekatan multisektor. (HRZ)