Jakarta – Pembangunan kereta api (KA) layang Medan – Binjai telah memasuki fase II. Proyek ini merupakan lanjutan dari kereta api Kualanamu – Medan.
“Pembangunan jalur kereta yang sudah tersambung dari Kualanamu ke Medan akan dilanjutkan dari Medan sampai ke Binjai sepanjang 21,7 Km’sp yang saat ini hanya memiliki single track,” papar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya dikutip Senin (26/9/2022).
Ia meminta masyarakat Medan dan sekitarnya segera berpindah ke transportasi massal untuk mengurangi kepadatan lalu lintas.
Proyek kereta api layang, lanjut dia, amat dibutuhkan melihat kian banyaknya masyarakat Medan yang menggunakan transportasi pribadi.
“Pembangunan angkutan massal dibutuhkan di kota Medan yang sudah mulai macet,” katanya.
Budi mengingatkan agar proses pembangunan dilaksanakan dengan optimal. Ia tak ingin ada infrastruktur yang dibangun asal-asalan karena nantinya transportasi umum harus bisa menarik minat masyarakat.
“Kita bangun tidak boleh asal-asalan. Harus delivered atau sampai manfaatnya kepada masyarakat,” ucapnya.
Budi menjelaskan, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan angkutan massal.
Pertama, headway atau waktu tunggu kedatangan antar kereta harus singkat, berkisar 15-20 menit.
“Kedua, terdapat sejumlah titik-titik stasiun yang dilewati, ketiga, integrasi antarmodanya harus baik,” ujar dia.
“Dengan begitu diharapkan angkutan massal di kota Medan akan lebih baik dan optimal,” sambungnya.
Adapun pembangunan kereta api layang Medan – Binjai turut berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Medan.
Budi menuturkan proses pembebasan lahan yang dibantu oleh Pemkot Medan bisa membantu proses pembangunan yang signifikan.
“Ini bukti bahwa kita konsisten membangun angkutan massal, dan tidak hanya sekedar seremonial. Ditargetkan tahun 2024 KA layang Medan – Binjai dapat diselesaikan,” tandasnya.
Diketahui, proyek KA layang Medan – Binjai menjadi proyek prioritas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun 2022 guna mendukung transportasi perkotaan.
Proyek tahap II akan membangun sepanjang 6,8 Km’sp dan sepanjang 3,3 Km’sp layang atau elevated track.
Kemudian 3,5 Km’sp at grade double track atau jalur ganda serta turut dibangun dua stasiun pendukung yakni Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.
Pembangunan berlangsung sejak Mei 2022 dan sampai 22 September progresnya sudah mencapai 19,74 persen.
Adapun jalur KA Medan – Binjai baru memiliki satu jalur yang melewati pelintasan sebidang di kota Medan. Kondisi tersebut menyebabkan kemacetan dan membahayakan keselamatan.
Maka proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan, serta meningkatkan frekuensi perjalanan dari 24 kereta api per hari menjadi 56 kereta api per hari. (*)
Baca juga:
Pemerintah Akan Tutup 200 Lebih Pelintasan Sebidang untuk Kurangi Kecelakaan Kereta Api
Yuk Intip 7 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia