JAKARTA, LINTAS – Menjelang 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi sorotan publik.
Terhitung sejak pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024, perkembangan fisik proyek IKN tak terpublish dan belum ada proyek besar baru yang diluncurkan. Bahkan, upaya menarik investasi juga terkesan lambat.
Padahal, sebelumnya pemerintah menjanjikan bahwa pengadaan kawasan legislatif dan yudikatif akan segera dimulai.
Pembangunan IKN
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan proyek IKN, terutama infrastruktur penting, masih dalam tahap perencanaan.
“Untuk basic design sudah kami siapkan, namun eksekusi lebih lanjut akan ditangani oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),” kata Diana di Jakarta, Senin (13/1/2025).

Diana menambahkan bahwa OIKN akan mengatur proses lelang proyek infrastruktur lanjutan.
Meski begitu, ia memberi sinyal bahwa lelang bisa dilaksanakan pada kuartal I tahun 2025, dengan dua kawasan penting – legislatif dan yudikatif – ditargetkan selesai pada 2028.
“Mungkin sekali [dilelang kuartal I/2025]. Kan pendanaannya sudah diajukan oleh Pak Basuki [Kepala OIKN],” jelasnya.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 8,1 triliun ke Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk mendukung pembangunan kawasan legislatif, yudikatif, dan infrastruktur lainnya.
Pengajuan tersebut juga untuk memastikan kelancaran konektivitas di IKN. Menurut Basuki, suntikan dana ini akan digunakan untuk memenuhi target pembangunan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pembangunan IKN pada tahun 2024 telah menghabiskan dana hingga Rp 43,4 triliun, atau 97,3 persen dari total anggaran yang disetujui sebesar Rp 44,5 triliun.
Investasi Swasta
Sementara pemerintah tengah fokus pada kelanjutan pembangunan fisik, investasi swasta di IKN juga belum menunjukkan perkembangan signifikan.
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, sempat mengungkapkan bahwa beberapa investor swasta telah menunjukkan minat besar untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN.
Namun, hingga kini, baru satu investasi besar senilai Rp 6,5 triliun yang dijadwalkan untuk groundbreaking pada Januari 2025.
Investasi tersebut akan melibatkan berbagai sektor, seperti hotel, restoran, dan perkantoran, dengan sektor properti dan taman safari menjadi bagian dari rencana tahap selanjutnya. (GIT)
Baca Juga: Basuki Hadimuljono: DIR Sebakung Dukung Swasembada Pangan di Wilayah Penyangga IKN