Jakarta – Salah satu faktor penting sebagai pendukung Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo adalah keberadaan infrastruktur pengendali banjir.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan 4 proyek pengendali banjir yang dinilai juga berguna mendukung kegiatan pariwisata Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur,” ungkap Basuki dalam keterangannya dikutip Rabu (9/11/2022).
“Dalam pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat penting seperti pembangunan bendungan pengendali banjir, sabo dam, jembatan bailey, dan rumah tahan gempa,” paparnya.
Adapun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, dan Ditjen Sumber Daya Air membangun sarana pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto dan Serang.
Berbagai infrastruktur yang dibuat adalah perbaikan atau normalisasi badan sungai, peningkatan kapasitas sungai, pembangunan drainase, sodetan, kolam retensi, pompa banjir, dan bangunan penahan penampung air sepanjang sungai.
Adapun pembangunan tersebut dibagi dalam empat paket pekerjaan dan berlangsung sejak 2020, dengan target penyelesaian di akhir 2023.
Berikut progres pengerjaan infrastruktur pengendali banjir tersebut:
- Pengaman Muara Sungai Bogowonto sisi barat
Proyek ini dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa – Abipraya, KSO dengan nilai kontrak Rp 428,88 miliar.
Pekerjaan infrastruktur meliputi pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 322 meter, dengan progres mencapai 88 persen.
- Pengaman Muara Sungai Bogowonto Sisi Timur
Digarap oleh WIKA-ADP, KSO, proyek ini meliputi pembangunan jetty sepanjang 306 meter dan tanggul sungai 258 meter.
Nilai kontrak proyek tersebut adalah Rp 413 miliar dan pengerjaannya mendekati rampung dengan progres 97,9 persen.
- Prasarana Pengendali banjir Sungai Bogowonto
Proses pengerjaan konstruksi meliputi peningkatan kapasitas sungai, pekerjaan long storage, perkuatan tebing/revetment, kolam retensi dan pengadaan pompa banjir.
Proyek ini digarap oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 360,2 miliar, dan progresnya saat ini adalah 56,85 persen.
- Prasarana Pengendali Banjir Sungai Serang
Proyek ini menjadi tanggung jawab PT Pembangunan Perumahan dengan nilai kontrak Rp 295 miliar.
Berbagai infrastruktur yang dikerjakan adalah peningkatan kapasitas sungai, long storage, perkuatan tebing/revetment, kolam retensi, dan pompa, dengan progres konstruksi sebesar 68.03 %.
Mengapa YIA berpotensi banjir?
Bandara YIA Yogyakarta memiliki risiko banjir karena saluran drainasenya tak mampu menampung debit air dari Sungai Bogowonto dan Serang.
Maka BBWS Serayu Opak memberikan solusi dengan dua penanganan, yaitu pembangunan sistem drainase, serta pengendalian debit sungai.
Adapun sistem pengendalian banjir dibagi menjadi tiga langkah yaitu pada sistem barat dilakukan peningkatan kapasitas sungai Bogowonto Hilir, Kolam Retensi dan Long storage lereng, normalisasi Sungai Deres, dan Long storage Carik Barat dengan pompa banjir.
Lalu pada sistem Timur dilakukan penaganan dengan membangun sudetan Kalituru, peningkatan kapasitas Sungai Turi, Sungai Seling, Sungai Dengen, Sungai Kaligintung, Sungai Sidatan, Sungai Kebo Sungai Plumbon.
Sementara itu Kolam Retensi Carik Timur juga dilengkapi dengan pompa banjir dan sistem selatan meliputi peningkatan kapasitas Sungai Ledeng, Sungai Jelantoro dan Drainase Macanan. (*)
Baca juga:
Rawan Banjir Rob, Kawasan Kumuh Medan Belawan Akan Ditata Hingga 2029
Aceh Utara Banjir, Penanganan Tanggul Jebol Menggunakan Geobag dan Bronjong