Jakarta, Lintas ― Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah memutuskan untuk memajukan cuti bersama Lebaran 2023 atau 1444 Hijriah.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers Budi seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (24/3/2023).
“Kalau sekarang itu cutinya sesuai dengan SKB 3 Menteri, dari tanggal 21 sampai 26 (April). Kami tadi bersama-sama Kapolri mengusulkan liburnya maju dua hari,” papar Budi dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Kabinet, Minggu (26/3/2023).
Maka, lanjut Budi, cuti Lebaran bakal dimulai sejak 19 hingga 25 April 2023. Kemudian tanggal 26 April 2023 masyarakat sudah kembali masuk kerja.
Hindari Kemacetan
Ia pun lantas menjelaskan keputusan pengambilan kebijakan tersebut.
“Alasannya apa, karena secara tradisional keinginan untuk mudik itu tinggi sekali, dengan volume yang banyak, dan kalau dilihat itu tertuju sama hanya tanggal 21 (April),” paparnya.
Budi menuturkan, pemerintah khawatir bakal terjadi kemacetan yang begitu panjang akibat waktu mudik masyarakat yang bersamaan.
Ia optimistis, dengan jadwal cuti bersama yang diajukan, masyarakat bisa mulai melakukan perjalanan sejak 18,19, 20, dan 21 April.
“Jadi ada waktu 4 hari mereka untuk mudik,” ujarnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang enggan bekerja di tanggal 26 April, memiliki kesempatan untuk mengajukan cuti setidaknya hingga 30 April atau 1 Mei 2023.
Budi mengklaim bahwa kebijakan itu bakal berdampak signifikan untuk mengurai pergerakan arus mudik, dan arus balik Lebaran 2023.
“Itu satu keputusan yang tadi diambil, cukup efektif ya,” pungkasnya. (TNO)
Baca Juga:
- Puncak Arus Balik Libur Nyepi Terjadi Minggu dan Senin
- Menhub Budi Dorong Kementerian Lain dan Swasta Adakan Mudik Gratis
- Tiket Kereta Api Masa Lebaran 2023 Masih Tersedia, Sudah Terjual 1 Juta Lebih
