Pengalamannya di bidang ketatausahaan tidak perlu diragukan. Berkat kecanggihan teknologi, memudahkan Herman Wahyudi untuk berkomunikasi dengan keluarga yang terpisah jarak dan bukan menjadi halangan dalam melaksanakan tugas di BPJN Bangka Belitung.
Dengan kecanggihan teknologi tersebut, Herman mengatakan, kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan tetap menjaga komunikasi, baik dalam pekerjaan atau pun berkomunikasi yang intens dengan keluarga yang berada di Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (4/8/2022), dalam wawancara daring.
“Biasanya saya berkomunikasi, kadang via Zoom maupun Whatsapp. Anak pertama putra kelas sembilan (SMP kelas 3), dan anak kedua putri kelas enam sekolah dasar. Keduanya sekolah di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Apalagi saat anak-anak ada pekerjaan rumah (PR). Setidaknya, dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, komunikasi bisa lancar setiap harinya. Saya juga mengusahakan bisa pulang setiap bulan,” ujar Herman.
Perjalanan Karier
Mengawali karier di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dimulai pada tahun 2002 sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang penempatannya langsung di pusat. Selama berada di pusat, Herman, memegang posisi sebagai staf monitoring dan evaluasi di Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya, di tahun 2015, Herman diminta untuk bergabung dengan Sub Direktorat Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Jalan Daerah. Dilanjutkandi Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Jalan Bebas Hambatan pada tahun 2017. Saat itu sempat pula menjadi Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan Pengadaan Barang dan Jasa di Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan. Juli 2020, Herman bergabung dengan BPJN Babel, atau bertepatan satu bulan setelah terbentuknya BPJN Babel, sebagai Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Usaha.
Lulusan pascasarjana Institut Teknologi Bandung ini, yang juga lulusan sarjana hukum Universitas Indonesia, mengatakan, tugas dan fungsi Sub Bagian Umum dan Tata Usaha adalah melakukan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, administrasi barang milik negara, tata naskah dinas dan kearsipan, melakukan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan, serta melakukan koordinasi penyelesaian laporan hasil pemeriksaan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan.
“Termasuk masalah perizinan utilitas di Ruang Milik Jalan (Rumija) dan pelaksanaan komunikasi publik di Balai,” tambahnya. “Untuk tahun ini di Babel, Bagian Umum dan Tata Usaha ada satu paket pekerjaan, yaitu renovasi ruang rapat, laboratorium, dan ruang workshop. Paket ini mulai dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei 2022 dan harus selesai di bulan Desember 2022,” lanjut Herman.
Sejak kecil, Herman terbiasa dengan berpindah-pindah domisili. Saat menjadi PNS di Kementerian PUPR, ia bertugas di jalan nasional dan jalan-jalan daerah, lalu ke jalan bebas hambatan atau jalan tol. Bagi Herman, dari kesempatan tersebut, dirinya dapat pengalaman baru terutama terkait akulturasi budaya. “Atau setidaknya, saya memiliki kesempatan untuk jalanjalan keliling dan mengenal berbagai budaya di Indonesia,” ungkapnya.
“Saya bertugas dimulai dari jalan nasional dilanjutkan jalan-jalan daerah, lalu pindah ke jalan bebas hambatan, di sana banyak akulturasi yang bisa dijadikan pengalaman baru, mengenal orang baru, juga budaya baru. Atau setidaknya saya memiliki kesempatan lebih mengenal Indonesia terutama dari kondisi infrastruktur jalan dan jembatannya,” ujar Herman.
Dua tahun didera pandemi Covid-19, tentunya, penting bagi setiap orang untuk menjaga imun tubuh dengan berolahraga atau pun menjaga pola hidup sehat. Herman mengungkapkan, untuk menjaga kondisi fisiknya tetap terjaga, yaitu dengan rutin melakukan olahraga ringan, seperti jalan atau Gateball bersama rekan sekantor. “Walaupun bukan tim inti, hanya cadangan. Saya selalu mengusahakan selalu menjaga pola makan sehat dan tidur teratur,” ujarnya tersenyum.
“Sebetulnya saya termasuk tipe orang yang tidak begitu suka dengan makanan seafood, tetapi apa boleh buat, di Babel kebanyakan sajian makanannya seafood, dan saya harusmembiasakan diri dengan sajian tersebut. Ini juga bagian dari akulturasi budaya di bidang kuliner,” lanjutnya.
Herman mengatakan, semoga di tahun-tahun ke depan infrastruktur Indonesia bisa lebih maju, lebih ramah lingkungan, dan bisa lebih menyejahterakan masyarakat. “Selalu berpikiran positif, karena dengan selalu berpikiran positif pekerjaan akan menjadi lebih baik, dibandingkan berpikir negatif,” tutup Herman.
Baca Juga: Saut Parulian Munthe: Bekerja, Kerja Keras, dan Disiplin